News
Kamis, 12 Januari 2017 - 15:44 WIB

Habib Rizieq Mengaku Kaget Tesisnya Tentang Pancasila Dipersoalkan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua FPI Habib Rizieq Shihab (kedua dari kanan) seusai menyampaikan ceramah pada acara halalbihalal dan peringatan HUT Ke-68 RI di Masjid Desa Kebonsari, Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Anis Efizudin)

Habib Rizieq mengaku kaget tesisnya tentang Pancasila dipersoalkan dalam pemeriksaannya hari ini.

Solopos.com, BANDUNG — Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memberikan keterangan atas laporan Sukmawati Soekarnoputri dengan tuduhan penodaan Pancasila yang merupakan lambang negara. Ia pun menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017).

Advertisement

Pemeriksaan dilaksanakan sekitar pukul 10.00 WIB. Ia sempat keluar dari ruang pemeriksaan pukul 12.00 WIB untuk salat dan menyempatkan diri memberikan keterangan pada wartawan.

“Pemeriksaan belum selesai. Paling tidak baru setengah jalan. Yang perlu saya sampaikan, saya sangat terkejut ternyata melalui pemeriksaan tersebut yang dipersoalkan adalah tesis ilmiah S2 saya tentang Pancasila,” kata Rizieq, dikutip Solopos.com dari Okezone.

Advertisement

“Pemeriksaan belum selesai. Paling tidak baru setengah jalan. Yang perlu saya sampaikan, saya sangat terkejut ternyata melalui pemeriksaan tersebut yang dipersoalkan adalah tesis ilmiah S2 saya tentang Pancasila,” kata Rizieq, dikutip Solopos.com dari Okezone.

“Kenapa saya katakan terkejut? Karena ini merupakan krimininalisasi tesis ilmiah saya, tesis ilmiah itu yang sudah diuji secara akademik dan dinyatakan lulus cumlaude itu tidak boleh untuk dikriminalisasi,” jelasnya.

Dalam tesisnya, Habib Rizieq mengaku membahas tentang sejarah lahirnya Pancasila. Menurutnya, yang dia kritik adalah rumusan Pancasila, bukan Pancasila itu sendiri. Baca juga: Dianggap Nistakan Agama, Habib Rizieq & 2 Akun Pengunggah Videonya Dipolisikan.

Advertisement

“Di situ saya melakukan kritik kepada kelompok-kelompok yang mengatakan Pancasila itu lahir 1 Juni 1945. Saya memperkuat pendapat bahwa Pancasila itu lahir sebagai konsensus nasional pada 22 Juni 1945. Tapi tidak kita pungkiri bahwa pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara,” tuturnya.

“Tapi ada hal yang perlu diingat bahwa redaksi usulan yang diajukan oleh Bung Karno itu didalam Pancasila yang disusun Soekarno, sila Ketuhanan itu ada di sila terakhir, sila kelima, dan ini ditolak oleh ulama yang ikut serta dalam sidang BPUPKI. Di sana ada KH Wahid Hasyim [pendiri NU], Abdul Kohar [Muhammadiyah], Agus Salim [Syarikat Islam],” bebernya.

Sementara itu, di depan Mapolda Jawa Barat, situasi sempat memanas antara massa pendukung dan kontra Habib Rizieq. Mereka meminta agar massa pro-Habib Rizieq tidak membawa-bawa nama Rasulullah SAW.

Advertisement

Situasi itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Massa ormas berteriak-teriak agar massa kontra Rizieq tidak berorasi berlebihan. “Hey, dajal,” teriak salah seorang massa pro-Habib Rizieq, Kamis (12/1/2017).

Tapi, beberapa rekannya yang lain saling mengingatkan agar tidak emosinal. Namun tak berlangsung lama, situasi memanas kembali saat massa lain mempertanyakan Rizieq Shihab seorang habib atau bukan. “Hey, jangan ngomong gitu,” teriak beberapa massa pro-Rizieq.

Puluhan massa pro lalu coba mendekati kelompok yang kontra. Mereka keluar dari batas yang dibuat oleh polisi. Ratusan polisi pun turun tangan menjaga agar massa pro tidak merangsek mendekati massa kontra. “Mundur-mundur,” teriak polisi.

Advertisement

“Mereka jangan bawa-bawa nama Habib dong, Pak. Orasi-orasi saja. Tapi jangan kelewatan,” jawab salah seorang massa pro-Rizieq. Beruntung situasi mereda setelah polisi berusaha menenangkan massa. Masing-masing kelompok kemudian kembali beraksi di tempat masing-masing yang sudah ditentukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif