Jogja
Selasa, 10 Januari 2017 - 00:40 WIB

WASPADA BENCANA : Siapkan Dana Rp5,8 M, Siaga Bencana Diperpanjang

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

Dana tersebut disiapkan dalam APBD 2017 untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana.

Harianjogja.com, SLEMAN – Status Siaga Bencana di wilayah Sleman diperpanjang hingga 31 Januari mendatang. Pemerintah Kabupaten Sleman menyiapkan dana sebesar Rp5,8 milliar untuk penanggulangan bencana.

Advertisement

Menurut Bupati Sleman Sri Purnomo, dana tersebut disiapkan dalam APBD 2017 untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana selama tahun ini. Penyusunan alokasi dana, jelasnya, didasarkan atas kebutuhan dan juga kondisi kebencanaan yang terjadi. “Termasuk nantinya untuk membantu dan menangani warga yang menjadi korban bencana seperti hunian yang rusak,” kata Sri, Senin (9/1/2017).

Dia menjelaskan, penggunaan dana tersebut bisa saja bertambah jika situasi dan kondisi mendesak. Tentunya, lanjut dia, baik penggunaan maupun penambahan anggaran dana bencana harus mengikuti aturan yang berlaku.
“Kalau dananya kurang penambahannya tetap melalui mekanisme yang berlaku. Karena ini masuk APBD murni, jika ada evaluasi, kami lakukan penyesuaian dalam APBD perubahan,” jelasnya.

Sri juga mengapresiai kerja para relawan bencana. Menurutnya peran relawan sangatlah besar, terutama saat melakukan penanganan dan penanggulangan bencana. Seperti saat relawan melakukan penanganan di Kecamatan Seyegan.
“Peran relawan bekerja sangat cepat dan tanggap. Ada lebih 14 tim relawan yang masuk ke Seyegan. Mereka bekerja secara efektif,” ujarnya.

Advertisement

Dia berharap pendampingan terhadap relawan rutin dilakukan. Termasuk peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk melakukan edukasi kepada relawan. “Warga hingga pemerintah desa perlu juga dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Kalau ada bencaba mereka bisa langsung tanggap sehingga korban jiwa bisa diminimalisir,” katanya.

Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto menambahkan, fungsi relawan selama ini sudah berjalan efektif. Setiap ada bencana, unit penanggulangan bencana langsung bekerja dari tingkat desa hingga kecamatan. “Belum lagi relawan mandiri yang terus memantau kondisi bencana secara simultan,” ujarnya.

Kunci utama kinerja relawan bencana, kata Joko, mereka mampu menjaga sinergitas dan komunikasi. Para relawan terus menjaga komunikasi sehingga tindakan dan antisipasi hingga penanggulangan bencana dilakukan secara cepat dan tepat. “Mereka juga koordinasi BPBD Sleman. Mereka menjadi garda terdepan, mengabarkan dan melakukan penanganan. Kami akan berikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi relawan bencana,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif