News
Selasa, 10 Januari 2017 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Haul Habib Ali Dorong Perkembangan Ekonomi Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Selasa (10/1/2017)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan Haul Habib Ali mendorong perkembangan ekonomi Kota Solo.

Solopos.com, SOLO– Peringatan Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi mendorong perkembangan ekonomi dan pariwisata Kota Solo. Momen ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi agenda wisata 2017 dan mengenalkan usaha kecil menengah (UKM) unggulan.

Advertisement

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono,mengungkapkan haul merupakan salah satu bentuk wisata minat khusus, yakni wisata religi. Wisatawan yang datang tidak hanya karena memiliki uang dan waktu, tapi juga termotivasi karena merasa sebuah kebutuhan atau keharusan.

Hal ini berdampak signifikan terhadap perkembangan pariwisata dan perputaran ekonomi di Kota Bengawan.“Peserta haul ini 100% berasal dari luar Soloraya sehingga potensinya sangat besar. Bahkan acara ini lebih efektif datangkan wisatawan jika dibandingkan festival dan karnaval yang kebanyakan diikuti peserta dari Soloraya,” ungkap Daryono, Senin (9/1/2017).

Peringatan Haul Habib Ali mendorong perkembangan ekonomi dan pariwisata Kota Solo menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (10/1/2017).

Advertisement

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan Pemkab Klaten diminta terapkan uji kompetensi penempatan PNS, pasar baru Kedawung Sragen, dan kerugian kebakaran pabrik tripleks Rp13 Miliar.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa:

PENGISIAN JABATAN : Pemkab Klaten Diminta Terapkan Uji Kompetensi

Advertisement

Pemkab Klaten diminta menerapkan mekanisme uji kompetensi terkait penempatan pegawai negeri sipil (PNS). Penempatan pegawai sesuai kompetensi itu salah satu upaya untuk mengantisipasi jual-beli jabatan.

Sekretaris Komisi I DPRD Klaten, Sunarto, mengatakan regulasi yang mengatur mekanisme penempatan pegawai sudah ada. Hal itu termasuk pelaksanaan uji kompetensi atau pembuatan panitia seleksi. Namun, ia menilai selama ini penerapan uji kompetensi tersebut belum diterapkan.

“Sebenarnya uji kompetensi itu bisa dilakukan. Dari hasil uji kompetensi itu semestinya ada transparansi. Artinya, hasil seleksi disampaikan kepada SKPD [satuan kerja perangkat daerah] bersangkutan sehingga tahu kompetensi masing-masing pegawainya. Orang itu naik [jabatan] ya karena ada kompetensinya,” kata dia, Senin (9/12017).

Selain uji kompetensi yang transparan, politikus Partai Golkar ini mengatakan diperlukan juga komitmen dari masing-masing pegawai untuk bersaing secara fair.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PASAR KEDAWUNG : Pasar Baru, Harapan Baru

Pagi itu raut wajah Sulam, 45, terlihat semringah. Pedagang Pasar Kedawung itu bersiap menyambut harapan baru. Sejak kemarin, pedagang sayuran dan lauk pauk itu sudah mengemasi seluruh dagangannya di pasar darurat yang berada tak jauh dari pasar induk. Sulam menempati sebuah los berukuran 3 x 2,5 meter persegi. Los itu dia sewa dari pedagang lain seharga Rp1 juta/tahun.

“Ini hari [kemarin] pertama kami menempati pasar baru. Memang masih sepi. Mungkin belum banyak yang tahu kalau pasar induk sudah buka,” jelas Sulamdi Pasar Kedawung, Senin (9/1/2017).

Sulam mengawali hari pertama menempati pasar induk dengan menjual dagangan baru. Sebelumnya, dia biasa berjualan pakaian di sebuah kios yang dia kontrak. Setelah pasar dirobohkan, dia memulai peruntungan baru dengan berjualan sayuran dan lauk pauk. Usaha dagang pakaian tidak ia lanjutkan karena kios yang dia sewa digunakan sendiri oleh pemiliknya.

“Sebetulnya saya itu pedagang lama. Sebelum mengontrak kios untuk jualan pakaian, saya sudah lama berjualan sayuran di pasar ini. Tapi, oleh pengelola pasar saya tidak dikategorikan pedagang lama karena statusnya pengontrak kios. Oleh sebab itu, saya tidak dapat jatah kios atau los,” ucap Sulam.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

MUSIBAH KEBAKARAN : Kerugian Pabrik Tripleks Rp13 Miliar

Total kerugian material yang ditanggung PT Abirama Kresna akibat kebakaran menghanguskan sembilan bangunan mereka di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Minggu (8/1/2017), mencapai Rp13.225.000.000. Meski demikian, pabrik tripleks itu tetap beroperasi untuk memenuhi order dari pelanggan seusai kebakaran.

Nilai kerugian material tersebut berdasarkan perhitungan manajemen PT Abirama Kresna. Bangunan yang dilalap api itu berisi oven kayu dan bahan baku tripleks. Kerugian material terbesar adalah bangunan dan mesin oven kayu senilai lebih dari Rp7 miliar.

“Seluruh aset perusahaan yang terbakar sudah dihitung secara terperinci. Total kerugian material sekitar Rp13 miliar, “kata salah satu karyawan PT Abirama Kresna, Andi Kusuma, Senin (9/1/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif