Jogja
Selasa, 10 Januari 2017 - 01:40 WIB

PROYEK DI KULONPROGO : Disneyland Dikabarkan akan Dibangun di Sentolo

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan Tiongkok saat menjemur pakaian dalam di area Disneyland (Dailymail.co.uk)

Perusahaan taman hiburan bertaraf internasional seperti disneyland bertaraf internasional dikabarkan melirik kawasan Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO – Rencana pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) di Kulonprogo mendapat respon positif investor dari berbagai negara. Perusahaan taman hiburan bertaraf internasional seperti disneyland bertaraf internasional dikabarkan melirik kawasan Kulonprogo, salahsatunya di Tuksono, Sentolo, Kulonprogo.

Advertisement

Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto mengakui adanya investor untuk pembangunan disneyland di Kulonprogo. Daya tarik itu tak lain, karena saat ini proses pembangunan Bandara di Kulonprogo sedang berjalan. Menurutnya, pihak investor telah datang dan melakukan pengecekan. Bahkan telah berminat untuk pengembangan bisnis taman hiburan tersebut.

“Jadi orang itu sudah datang, sudah ngecek, punya minat, tapi kan menunggu progresnya,” ujarnya saat ditemui di DPRD DIY, Senin (9/1).

Hanya saja Tavip enggan menjelaskan secara detail seluk beluk rencana itu dengan alasan belum matang alias masih dalam taraf penjajagan oleh pihak investor. Ia berjanji, jika rencana itu telah benar-benar disetujui oleh investor tersebut, pihaknya akan menyampaikan kepada publik. “Kalau sudah konkret, akan kami jelaskan. Karena baru penjajagan, semoga saja jadi investasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.

Advertisement

Tavip menyampaikan, salahsatu tempat yang diminati itu adalah di Tuksono yang merupakan salahsatu desa di Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Menurutnya, keinginan investor untuk membangun taman hiburan kaliber internasional itu memang perlu didorong. “Perlu didorong, betul. Rencana di Tuksono [Sentolo, Kulonprogo], luasnya belum hafal, detailnya, karena nanti menyangkut hubungan penataan dan lain-lain,” kata dia.

Kulonprogo terbukti kini memiliki magnet, pada 14 Oktober 2016 lalu, Dubes Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi di Kepatihan menyatakan, salahsatu bahasan pertemuannya dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X adalah terkait ketertarikan investor Rusia untuk membangun resort di kawasan Bandara Kulonprogo. “Termasuk investasi di pengembangan bandara [Kulonprogo, pengembangan resort, ini minat investor Rusia,” Wahid saat itu.

Sebelumnya Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Gatot Saptadi menyatakan, Pemda DIY tengah lahan sekitar 300 hektare untuk mendukung kepariwisataan seiring beroperasinya Bandara Kulonprogo pada 2019. Saat ini baru terpenuhi dengan perkiraan sekitar 293 hektare. Ratusan lahan itu berada di kawasan menoreh. Tanah itu beragam status mulai dari tanah desa, tanah Kasultanan, tanah Kadipaten hingga milik warga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif