News
Senin, 9 Januari 2017 - 09:25 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: 9 Bangunan Pabrik Tripleks di Nguter Ludes Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soloraya Hari Ini Senin (9/1/2017)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan sembilan bangunan pabrik tripleks di Nguter terbakar.

Solopos.com, SOLO — Sembilan bangunan milik PT Abirama Kresna di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, ludes terbakar, Minggu (8/1/2017). Proses pemadaman api yang melalap pabrik tripleks itu memakan waktu hingga delapan jam.

Advertisement

Sembilan bangunan yang terbakar terletak di bagian utara pabrik. Bangunan itu berisi mesin oven kayu dan bahan baku tripleks. Kejadian kali pertama diketahui oleh seorang buruh pabrik, Sartono, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kala itu, ia melihat kepulan asap hitam dari bangunan yang berisi mesin oven kayu. Sartono dan beberapa buruh pabrik lain melaporkan kejadian itu kepada manajemen pabrik. Sembilan bangunan pabrik tripleks di Nguter ludes terbakar menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (9/1/2017).

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan pertumbuhan ekonomi Boyolali & Sragen paling tinggi di Soloraya, simpang tiga yang satukan tiga daerah dua provinsi, dan gratis bea balik nama di Solo diperpanjang.

Advertisement

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin:

EKONOMI SOLORAYA : Boyolali & Sragen Paling Tumbuh

Pertumbuhan ekonomi Boyolali dan Sragen diprediksi paling tinggi di wilayah Soloraya. Hal ini karena didukung masuknya beberapa investasi perusahaan besar, seperti tekstil.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Bandoe Widiarto, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di dua kabupaten tersebut diprediksi tumbuh paling tinggi, yakni 5,7%-6,1%. Dia mengatakan banyaknya minat investor yang masuk karena adanya kemudahan perizinan mendorong perekonomian daerah makin tumbuh positif.

Advertisement

Hal ini karena selain akes yang makin mudah dengan mobilitas ekonomi yang makin lancar, juga menyediakan lapangan kerja yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Daerah yang basis pertumbuhan ekonomi didasarkan sektor pariwisata dan investasi memiliki prospek yang bagus dan mampu tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan lainnya,” ungkap Bandoe, Minggu (8/1/2017).

Deputi Kepala Perwakilan BI Solo Bidang Advisori dan Pengembangan Ekonomi Daerah, Taufik Amrozy, menyampaikan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Susu, julukan Boyolali, didorong oleh sektor industri dengan sumbangan 28%, disusul pertanian 23%, dan perdagangan 13%. Hal ini tidak lepas dari komitmen Pemkab Boyolali yang proinvestasi dan realisasi investasi yang besar.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

DAERAH PERBATASAN : Simpang Tiga yang Satukan Tiga Daerah Dua Provinsi

Hutan jati di kawasan hutan Nguni, Kabupaten Grobogan, berubah menjadi jalan off road. Warga di Dukuh Kedu RT 007 dan RT 008, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen melewati sela-sela jarak antarpohon jati dengan mengendarai motor. Ada pula warga yang berjalan kaki.

Mereka keluar masuk hutan mencari rumput untuk hewan ternak kambing atau pun sapi. Selain itu mereka memanfaatkan lahan kosong di hutan untuk menanam tebu, jagung, atau singkong. Rebi, 81, warga Dukuh Kedu RT 008, Desa Banyurip, Jenar, berjalan sendirian dengan mengenakan celana pendek, kaus oblong putih, dan penutup kepala.

Tangan kananya membawa arit. Ia berjalan menelusuri jalan setapak licin. “Mau cari rumput untuk lima kambing saya,” katanya, Jumat (6/1/2017) siang.

Advertisement

Rebi cukup hafal hutan yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur itu. Ia pun tahu ada persimpangan provinsi yang ditandai dengan tugu buatan pemerintah puluhan tahun silam.

Kakek-kakek itu menunjukkan ada tiga tugu yang terletak di tengah tanah kas desa yang ditanami jagung. Tugu pertama paling besar berbentuk persegi panjang setinggi 80 sentimeter (cm) dan ukuran per sisi sekitar 30 cm dan 40 cm.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

PAJAK KENDARAAN : Gratis Bea Balik Nama Diperpanjang

Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) atau Samsat Solo memperpanjang pelayanan gratis bea balik nama dan penghapusan denda pajak kendaraan hingga Februari.

Hal itu sesuai dengan surat edaran (SE) Gubernur Jateng No. 94 Tahun 2016 tanggal 27 Desember tentang Tata Cara Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Bagi Kendaraan Bermotor dalam Provinsi Jateng dan Pembebasan Sanksi Administratif Pajak Kendaraan Bermotor.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Retribusi dan Penagihan UPPD Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) Pemprov Jateng, Turmudi, mengatakan perpanjangan pelayanan ini berlaku bagi wajib pajak yang mendaftar di Samsat pada 22 November sampai 30 Desember 2016.

Wajib pajak yang mendaftar melebihi waktu tersebut tidak berhak mendapat pelayanan program gratis bea balik nama dan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor.

“Kami memperpanjang pelayananan tersebut karena proses balik nama kendaraan memakan waktu sekitar sebulan,” ujar Turmudi di Samsat Solo, Minggu (8/1/2017).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif