Sport
Senin, 9 Januari 2017 - 01:30 WIB

QATAR OPEN 2017 : Tekuk Murray, Djokovic Juara

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Novak Djokovic meraih gelar juara Qatar Open 2017. (REUTERS/Naseem Zeitoon)

Qatar Open 2017 diwarnai dengan Novak Djokovic yang menjadi juara.

Solopos.com, DOHA – Apa yang ditakutkan Andy Murray benar-benar terjadi. Sebelum memulai turnamen perdananya di tahun 2017, Qatar Terbuka, dia sudah merasa tak akan mudah menyandang titel petenis nomor satu dunia.

Advertisement

Dengan predikat terbaik, petenis lain tentu amat berambisi mengalahkan Murray, yang belum lama memiliki nama depan “Sir” usai diberi gelar kebangsawanan oleh Kerajaan Inggris. Sejak babak kedua Qatar Terbuka Murray sudah merasakan perlawanan yang cukup hebat dari lawan-lawannya.

Murray kesusahan menundukkan Gerard Melzer yang notabene peringkat ke-68 dunia. Petenis Inggris itu menang dengan angka ketat 7-6, 7-5. Perlawanan sengit kembali dihadapi Murray ketika dia menginjak perempat final. Kali ini petenis Spanyol, Nicolas Almagro, yang memaksa Murray hanya menang tipis 7-6, 7-5.

Kemenangan Murray di 28 laga beruntun pun akhirnya terhenti saat dia menghadapi peringkat kedua dunia Novak Djokovic di final. Lewat duel selama hampir tiga jam, Djokovic sukses menghempaskan rivalnya itu 6-3, 5-7, 6-4 di Khalifa International Tennis and Squash Complex, Minggu (8/1/2017) dini hari WIB.

Advertisement

Ini titel kedua beruntun Djokovic di Qatar setelah tahun lalu menjadi juara usai mengalahkan Rafael Nadal 6-1, 6-2. Seusai pertandingan, Murray mengakui keunggulan petenis Serbia tersebut. “Kekalahan dari laga yang berat. Ini pertandingan tenis level tinggi, beberapa poin sangat menguras fisik dan mental,” ujar Murray seperti dilansir BBC.

Kemenangan itu seperti amat berharga bagi Djokovic. Selain memulai awal tahun dengan gemilang, dia juga membalas sakit hati saat dipermalukan Murray di final ATP Tour November tahun lalu. Kekalahan ini membuat Djokovic harus rela menyerahkan singgasana petenis terbaik dunia pada rivalnya itu.

“Gelar ini berarti besar. Dalam tiga bulan terakhir di 2016, saya tidak merasa percaya diri dan tidak bermain konsisten. Memulai 2017 dengan kemenangan melawan petenis nomor satu dunia adalah sebuah start impian,” ujarnya seperti dilansir Reuters.

Advertisement

Djokovic menyebut bukan hal yang aneh harus memainkan laga selama hampir tiga jam melawan Murray. Dia menyebut pertandingan kemarin sangat fisikal hingga pukulan terakhir. Gelar juara di Qatar Open menjadi bekal apik bagi Djokovic menyambut Australia Terbuka, turnamen grand slam pertama tahun ini yang bakal digelar 16 Januari 2017.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif