Soloraya
Minggu, 8 Januari 2017 - 13:40 WIB

Lewat Cap Tangan, Warga Solo Deklarasikan Indonesia Anti-Hoax

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membubuhkan cap tangan sebagai aksi dukungan terhadap gerakan antihoax di simpang empat Ngarsopuro, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (8/1/2017) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Ratusan warga Solo membubuhkan cap tangan sebagai dukungan Indonesia Anti-hoax.

Solopos.com, SOLO — Ratusan orang berdiri di belakang Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo di simpang empat Ngarsopuro, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (8/1/2017) pagi.

Advertisement

Mereka mengantre untuk membubuhkan cap tangan di lembaran banner berwarna putih yang terpasang dengan posisi tegak berdiri. Setelah Wali Kota Solo dan rombongan menjauh dari lokasi banner, warga dari berbagai daerah tersebut secara bergantian mencelupkan tangan mereka ke dalam ember berisi tinta.

Mereka lantas menempelkan bagian telapak tangan yang telah berwarna di banner yang beberapa bagiannya tercantum tulisan “Kickout Hoax”.

Dengan membubuhkan cap tangan di lembaran banner, para pengunjung ajang car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi itu turut mendukung gerakan antihoax yang diusung Masyarakat Anti Hoax Soloraya. Juru Bicara Masyarakat Anti Hoax Solo Raya, Adi Syahfitrah, senang melihat antusiasme masyarakat membubuhkan cap tangan di banner.

Advertisement

“Saya bangga, bahagia, dan terharu melihat antusiasme masyarakat mendukung gerakan antihoax yang kami gelar kali ini. Lembaran banner yang tadinya putih langsung berubah penuh warna berupa cap tangan banyak orang,” kata Adi saat berbincang dengan Solopos.com di simpang empat Ngarsopuro, Minggu pagi.

Adi berharap gerakan cap tangan kali ini bisa menjadi pengingat masyarakat agar lebih pintar menyebarkan informasi serta sabar saat menerima berita untuk mencari kebenarannya. Dia menyatakan agar masyarakat tidak asal menyebarkan informasi hingga bisa memicu kebingungan bahkan keresahan.

Selain dua lembar banner berukuran 3 meter (m) x 2 m untuk cap tangan, Masyarakat Anti Hoax Soloraya juga menampilkan sepuluh papan iklan layanan masyarakat mengenai antihoax di Jl. Slamet Riyadi, seputaran simpang empat Ngarsopuro. Desain poster berukuran jumbo tersebut bikinan mahasiswa jurusan DKV FSRD ISI Solo.

Advertisement

Masyarakat Anti Hoax Soloraya juga mendirikan panggung hiburan yang menampilkan aksi kocak para personel Owah Gerr Band. Penampilan mereka mengusung slogan “Boleh Tertawa Sepuasnya Asalkan Tertawa Kita Bukan Hoax”.

Belum selesai di situ, Masyarakat Anti Hoax Soloraya juga menerbitkan Piagam Masyarakat Anti Hoax yang ditandatangani Wali Kota Solo bersama beberapa public figure Kota Solo.

Koordinator Masyarakat Anti Hoax Soloraya, Niken Satyawati, mengatakan pendeklarasian Piagam Masyarakat Anti Hoax tersebut untuk mendorong terwujudnya dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut, dan hoax. Piagam tersebut akan dijadikan pegangan dan landasan perilaku masyarakat dalam bermedia sosial. Ada 10 poin komitmen dalam Piagam Masyarakat Anti Hoax.

“Beberapa komitmen tersebut, antara lain mendorong pemanfaatan media sosial secara positif sehingga antara kelompok masyarakat dari berbagai daerah bisa saling menginspirasi, menggugah, berbagi, membangun dan berempati. Kedua, siap berperan aktif dalam mencegah upaya pecah belah NKRI termasuk isu SARA, dan seterusnya,” jelas Niken.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif