Soloraya
Minggu, 8 Januari 2017 - 15:15 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Kebutuhan Anggaran Flyover Manahan Bengkak Jadi Rp52 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi simpang susun berupa jembatan layang atau fly over. (JIBI/Semarangpoa.com/Dok)

Infrastruktur Solo, kebutuhan anggaran untuk pembangunan flyover Manahan jadi Rp52 miliar.

Solopos.com, SOLO — Kebutuhan anggaran pembangunan flyover (jalan layang) di perlintasan kereta api (KA) Manahan, Solo, membengkak jadi Rp52 miliar dari rencana awal Rp30 miliar.

Advertisement

Hal ini seiring perubahan desain flyover yang dibangun guna mengurai kepadatan lalu lintas di persimpangan sebidang tersebut. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pemerintah pusat kini tengah menyusun review detail engineering design (DED). Batas flyover menjadi pertimbangan menyesuaikan manajemen rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut.

Dua opsi ditawarkan dalam rencana pembangunan flyover Manahan. Opsi pertama, flyover dibangun dari patung Manahan dan berakhir di persimpangan Jl. Yosodipuro. Sedangkan opsi lain, flyover dibangun dari patung Manahan dan berakhir hingga ke Masjid Kota Barat.

Advertisement

Dua opsi ditawarkan dalam rencana pembangunan flyover Manahan. Opsi pertama, flyover dibangun dari patung Manahan dan berakhir di persimpangan Jl. Yosodipuro. Sedangkan opsi lain, flyover dibangun dari patung Manahan dan berakhir hingga ke Masjid Kota Barat.

“Dari dua opsi, kami memilih flyover berakhir di persimpangan Jl. Yosodipuro,” kata Rudy sapaan akrab Wali Kota ketika berbincang dengan wartawan di rumah dinas Loji Gandrung, Minggu (8/1).

Persimpangan Jl. Yosodipuro dipilih menjadi batas flyover Manahan, salah satu pertimbangannya pembangunan konstruksi tidak terlalu panjang. Pertimbangan lain, akses lalu lintas bagi kendaraan dari arah Jl. Yosodipuro tetap leluasa akan melewati flyover.

Advertisement

“Sekarang kami masih menunggu hasil review DED. Kalau sudah selesai, segera kami sosialisasikan ke masyarakat,” kata Rudy.

Selain menunggu review DED, Pemkot juga masih menyusun kajian rekayasa lalu lintas. Hasil kajian rekayasa lalu lintas ini nanti juga disosialisasikan kepada masyarakat.

Satu hal yang pasti, konsep pembangunan flyover di bagian utara akan membentuk letter Y, dari arah Kota Barat ke Jl. M.T Haryono dan Jl. Adisucipto. Selain itu dibangun tiga terowongan, yakni terowongan jalur kereta api, terowongan Jl. Hasanuddin, dan Jl. Samratulangi.

Advertisement

Terowongan dibangun sebagai akses jalan agar bisa tetap dilalui kendaraan di bawah flyover. “Dengan desain seperti itu, anggaran yang dibutuhkan menjadi Rp52 miliar. Rencana awal Rp30 miliar,” terangnya.

Anggaran pembangunan flyover tersebut nanti sepenuhnya ditanggung pemerintah pusat. Kepastian ini diperoleh Pemkot setelah bertemu pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) belum lama ini di Jakarta.

Secara otomatis, anggaran pembangunan flyover Manahan yang dialokasikan dalam APBD Kota Solo 2017 senilai Rp30 miliar tidak terpakai.  Anggaran tersebut akan dialihkan untuk kegiatan lain pada APBD Perubahan tahun ini.

Advertisement

“Kalau menggunakan dana APBD dan APBN, ke depan akan sulit mempertanggungjawabkan penggunaan anggarannya. Jadi lebih baik menggunakan anggaran dari pusat saja,” dalih Rudy.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan sesuai  rencana pembangunan flyover Manahan dibangun setahun jadi. Proses lelang segera dikerjakan setelah penyusunan DED rampung. “Kalau DED selesai, kami langsung lelang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif