SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut Presiden Joko Widodo di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jateng, Minggu (8/1/2017). (Facebook.com-Ganjar Pranowo)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan “curhat” soal Bupati Klaten dan Sekda Kebumen dalam acara yang juga dihadiri Presiden Jokowi.
Solopos.com, PEKALONGAN — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas penangkapan dua pejabat daerah dalam operasi tangkap tangkap (OTT) oleh KPK selama 2016. Hal itu diungkapkan Ganjar di sela-sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pekalongan.
Dua pejabat daerah yang dimaksud adalah Sekretaris Daerah Pemkab Kebumen Adi Pandoyo yang tertangkap tangan pada Sabtu (15/10/2016) dan Bupati Klaten Sri Hartini yang tertangkap pada Jumat (30/12/2016).
“Dua daerah di Jateng yang pimpinannya terkena OTT, itu bukti kalau Jateng sangat perlu pembenahan,” kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung Kanzus Solawat, Pekalongan, Minggu (8/1/2017).
Menurut Ganjar, kegiatan Maulid Nabi sangat perlu untuk kembali mengingatkan para pejabat negara maupun daerah akan pentingnya amanat dalam menjalankan tugas. Harapannya, pejabat negara bisa memimpin dan mengayomi rakyatnya tanpa tersandung masalah hukum.
“Rakyat akan sangat marah apabila uangnya dikorupsi. Dipakai untuk hal pribadi, bukan untuk kesejahteraan rakyat,” terangnya. Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta izin kepada Presiden Jokowi yang duduk bersama dengan Habib M. Lutfi bin Yahya, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Kapolri Jendral Tito Karnavian, dan beberapa menteri.
“Saya meminta izin bapak, besok [Senin] di Magelang saya memimpin rapat bersama para kepala daerah di Jateng. Rapat ini untuk menegaskan kembali, mengingatkan kembali para kepala daerah agar amanah dalam menjalankan tugasnya,” ucapnya.