News
Sabtu, 7 Januari 2017 - 04:00 WIB

Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Menteri Pertanian

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) meninjau stan pameran produk pertanian di sela-sela Pembukaan Peringatan ke-36 Hari Pangan Sedunia (HPS) yang digelar di Kompleks Pemkab Boyolali, Jumat (28/10/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Presiden JokoWidodo mengapresiasi kinerja Manteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman atas prestasi yang dihasilkan sektor pertanian dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2017, Kamis (5/1/2017), di Hotel Bidakara, Jakarta.

Advertisement

“Kinerja sektor pertanian mampu menorehkan prestasi dalam meningkatkan produksi dan menekan bahkan menghentikan impor. Pertumbuhan ekonomi triwulan III 2016 sebesar 5,02 persen didukung kontribusi sektor pertanian terhadap total produk domestik bruto (PDB) 14,42 persen yang menempati posisi ke dua setelah sektor industri itu patut dibanggakan,” ujar Jokowi seperti tertulis dalam siaran pers Kementerian Pertahanan, Jumat (6/1/201).

Pertumbuhan PDB pertanian pada triwulan II/2016 mengalami peningkatan sebesar 12,04 persen dibandingkan dengan triwulan I/2016. Jumlah PDB pertaninan terus meningkat hingga 4,69 persen pada triwulan III 2016. Semua pertumbuhan sektor pertanian tersebut didorong oleh peningkatan jumlah produksi pangan.

“Sesuai data yang saya terima, produksi padi tahun 2016 sebesar 79,1 ton, atau naik 4,96 persen dibandingkan 2015 lalu,” imbuh Jokowi.

Advertisement

Sementara itu, pada peringatan hari pangan sedunia yang diselenggarakan di Boyolali, Jawa Tengah pada 29 Oktober 2016 lalu, Jokowi memaparkan pemrintah tidak perlu menimpor beras lantaran produksi beras tahun 2016 telah mencukupi. Menurutnya, kerja keras petani di tengah krisis selama dua tahun terakhir cukup berhasil.

“Suatu prestasi yang membanggakan kita semua, saat terjadi musibah pertanian El-Nino pada 2015 dan La-Nina pada 2016 kita mampu bekerja keras guna memacu produksi pangan,” papar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi memaparkan pemerintah telah berhasil memberi perhatian besar pada sektor pertanian dengan memberi subsidi benih dan pupuk, serta membangun infrastruktur yang dibutuhkan. Hal itu membuat sejumlah lembaga survei menyebut kepuasan petani terhadap program pemerintah meningkat.

Advertisement

Tak hanya itu, data Global Food Security Index (GFSI) turut menyebut Indonesia memperoleh skor 2,7 poin dalam hal ketahanan pangan. Angka itu menunjukkan jika Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan ketahanan terbesar.

Presiden Jokowi juga berharap Kemnterian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan kementerian terkait untuk mewujudkan kemandirian pangan. Sejalan dengan hal tersebut, saat ini Kementan telah bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi guna memanfaatkan potensi 4 juta hektare lahan non irigaso guna membangun embung, dam parit, long stogare, serta sumur dangkal. Hal itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan produksi pertanian demi menjamin ketersediaan pangan di wilayah perbatasan.

Selanjutnya, presiden mengimbau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan rehabilitasi dan normalisasi sungai seluas 3 juta hektar untuk irigasi. Ia juga meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) melalui perbankan dengan kartu tani yang dapat digunakan untuk perkembangan usaha mereka. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif