SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi ormas (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Pengeroyokan AW Resto Karanganyar dinilai mirip sweeping di Restoran Social Kitchen Solo.
Semarangpos.com, SEMARANG – Polisi masih mendalami kemungkinan kesamaan motif dalam dua insiden terpisah yang terjadi di Restoran Social Kitchen Solo pada 18 Desember 2016 dan AW Resto Karanganyar pada 19 Desember 2016.
“Masih didalami, belum bisa dipastikan keterkaitan yang terjadi di dua tempat tersebut,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarod Padakova di Semarang, Selasa (3/1/2016).
Diakuinya, jika ditilik dari kronologis kejadian, memang terdapat perbedaan di antara insiden di kedua resto Solo Raya itu. Aksi di Social Kitchen, kata dia, merupakan perusakan disertai penganiayaan terhadap pengunjung, sementara di AW Resto hanya terjadi penganiayaan terhadap pemiliknya.
Meski demikian, imbuhnya, insiden yang terjadi di kedua resto Solo Raya itu hanya berselang sehari dan sama-sama dilakukan oleh sekelompok orang. Kelompok orang-orang itu ditengarai berafisiliasi.
Sebelumnya, polisi menangkap 11 pelaku penganiayaan terhadap anggota DPRD Kabupaten Karanganyar AW Mulyadi, pemilik AW Resto Tasikmadu, Karanganyar, yang terjadi pada 19 Desember 2016. Ke-11 tersangka tersebut ditangkap oleh gabungan petugas Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah dan Polres Karanganyar.
Ke-11 orang itu kemudian langsung dibawa ke markas Polda Jawa Tengah di Semarang. Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan kesebelas tersangka dibawa ke mapolda untuk proses penyidikan lebih lanjut. “Sebagian besar di antara mereka itu warga Karanganyar,” katanya.
Pada sweeping Social Kitchen, polisi juga telah menangkap 11 pelaku. Para pelaku tersebut saat ini juga ditahan di markas Polda Jateng.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya