SOLOPOS.COM - Ilustrasi perpustakaan (Dok/JIBI)
Hasil evaluasi itu menjadi bahan pertimbangan utama untuk mengoptimalkan program pengembangan perpustaan desa tahun ini.
Harianjogja.com, WATES-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Kulonprogo akan mengevaluasi efektivitas kegiatan perpustakaan desa sepanjang tahun 2016 lalu. Hasil evaluasi itu menjadi bahan pertimbangan utama untuk mengoptimalkan program pengembangan perpustaan desa tahun ini.
Sekretaris DPK Kulonprogo, Harminto mengatakan, jumlah perpustakaan tingkat desa di Kulonprogo tercatat mencapai 91 unit. Angka itu cukup bahkan lebih banyak dibanding jumlah desa/kelurahan yang hanya 88 desa. Meski begitu, kuantitas tetap mesti dibarengi dengan adanya kualitas. “Kegiatan perpustakaan desa dievaluasi untuk menentukan bagaimana agar lebih bermanfaat buat masyarakat di tahun 2017,” ujar Harminto, Selasa (3/1/2017).
Peningkatan kualitas perpustakaan desa selama ini dilakukan melalui pendampingan intensif terkait manajemen pengelolaan perpustakaan. Menurut Harminto, masyarakat perlu memahami jika perpustakaan bisa menjadi pusat belajar, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Selain tempat membaca dan meminjam buku, pengelola perpustakaan juga dapat menyelenggarakan kegiatan pelatihan atau penyuluhan. Temanya bisa ditentukan sesuai kebutuhan masyarakat setempat, misalnya tentang peternakan dan pertanian.
Pemerintah juga bakal membantu penambahan bahan pustaka bagi perpustakaan desa seperti tahun sebelumnya. Jika koleksi lebih lengkap, Harminto berharap minat masyarakat untuk mengakses perpustakaan desa juga semakin meningkat. Bantuan bahan pustaka juga bertujuan memotivasi pengelola perpustakaan desa agar meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan. “Kalau perhatian pemerintah lebih baik, masyarakat pun akan lebih tertarik memanfaatkannya,” kata Harminto.