News
Selasa, 3 Januari 2017 - 07:00 WIB

PERAMPOKAN PULOMAS : Tak Menyangka Korban Meninggal, Ini Modus Komplotan Ramlan Butarbutar Cs

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah korban perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). (Okezone)

Perampokan disertai pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta akhirnya terungkap.

Solopos.com, JAKARTA — Komplotan perampok sadis di Pulomas Residence, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur Senin 26 Desember 2016 lalu, tercatat sudah tiga kali melakukan aksinya dalam sepekan. Dua aksi sebelumnya dilakukan di Jonggol dan Puwakarta, Jawa Barat dan aksi terakhir di Pulomas, Jakarta Timur.

Advertisement

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan ketika merampok mereka selalu menggunakan modus yang sama yakni merampok tanpa merusak pintu.

“Mereka tidak pernah merusak pintu. Modusnya seperti itu hanya kalau pintu terbuka dia baru masuk,” kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/11/2016) sebagaimana dikutip Okezone.

Selanjutnya, terang mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini, mereka pura-pura kenal dengan orang yang berada di dalam rumah.

Advertisement

“Dia gunakan pertama ancaman verbal. Dia bentak dengan menodongkan senjata atau senjata tajam. Selanjutnya pasti mengikat entah itu pakai tali sepatu atau rafia atau lakban. Yang seterusnya pasti menempatkan korban di suatu ruangan kemudian dia melakukan aksi,” papar Argo.

Sementara saat beraksi di Pulomas, ruangan yang terdekat adalah kamar mandi. Mereka bahkan tidak menyangka ada korban meninggal sebab selama aksinya dalam dunia rampok, mereka tidak pernah melukai korban hingga ada yang meninggal.

“Pintu patah karena korban berupaya untuk cari oksigen dari dalam. Makanya dia mematahi dari dalam pintu itu gerendel itu, dengan harapan ada lobang,” tukasnya.

Advertisement

Seperti yang diketahui semua pelaku sudah berhasil ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya. Terakhir adalah Ius Pane ditangkap dalam keadaan hidup di Medan. Dua pelaku lainnya yakni Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang ditangkap saat bersembunyi di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Saat penyergapan, Ramlan ditembak oleh polisi karena sudah berusaha melarikan diri dan melawan polisi.

Saat dibawa ke rumah sakit, Ramlan tewas dalam perjalanan karena kehabisan darah. Sedangkan Erwin selamat dengan luka tembak di kaki karena berusaha kabur. Malam harinya adik Ramlan Butar Butar yakni R dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk Ramlan.

Selain itu, rekan Ramlan atas nama Alfons Bernius Sinaga juga ditangkap di Villamas Indah Blok C, Bekasi Utara, Rabu 28 Desember 2016 sekira pukul 19.30 WIB. Polisi terpaksa melumpuhkan Alfian atau Sinaga dengan timah panas karena melawan dan berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.

Sementara itu, satu pelaku lainnya yakni Ius Pane alias Pius baru tertangkap kemarin dalam keadaan hidup. Atas aksi mereka enam orang meninggal karena disekap di kamar mandi karena kehabisan oksigen. Sementara lima lainnya selamat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif