Harga kebutuhan pokok untuk cabai mengalami kenaikan signifikan
Harianjogja.com, JOGJA — Harga cabai mengalami kenaikan cukup signifikan. Pedagang memprediksi kenaikan terjadi karena petani libur petik. Kenaikan tidak hanya terjadi pada cabai rawit tetapi juga cabai merah keriting. Bahkan kenaikan cabai merah keriting paling banyak.
Pedagang di Pasar Beringharjo Timur bernama Sut menyampaikan meski harga cabai naik, situasi ini tak akan bertahan lama. Dalam waktu dekat menurut dia, tidak terjadi kenaikan lagi karena petani sudah kembali beraktivitas memetik cabai. Dalam sehari, ia bisa menjual cabai rawit sampai 50 kg dan cabai keriting 30 kg. Ia mendapatkan cabai-cabai tersebut dari daerah Muntilan.
Mahalnya harga cabai mempengaruhi produktivitas sambal di kalangan pengusaha ayam goreng. Giyanti misalnya, pengusaha ayam goreng asal Desa Bimomartani, Ngemplak, Sleman ini sampai menolak pesanan sambal karena harga bahan bakunya mahal. Biasanya, selain menerima pesanan ayam goreng, ia juga menyajikan paket sambal.
“Untuk sementara ini absen dulu. Lha cabainya saja mahal. Daripada tidak untung mending melayani ayam gorengnya saja,” ujar dia.
Berbeda dengan cabai yang harganya semakin tinggi, komoditas bawang merah justru stabil pada Tahun Baru ini. Slamet, salah satu pedagang bawang merah di Pasar Beringharjo Timur menjual bawang merah jenis Burma seharga Rp20.000 per kg, jenis karet Temanggung Rp25.000 per kg, dan paling mahal dari Brebes Rp27.000 [per kg].
“Sekarang harganya stabil. Kemarin-kemarin ya sampai Rp35.000,” ujarnya