Soloraya
Selasa, 3 Januari 2017 - 21:40 WIB

BUPATI KLATEN DITANGKAP KPK : Orang Dekat Sri Hartini Sebut Ada 6 Orang "Minta Tolong"

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah PNS menjalani pemeriksaan di Aula Satya Haprabu, Mapolres Klaten, Selasa (3/1/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Bupati Klaten ditangkap KPK, sejumlah PNS dan orang dekat Sri Hartini diperiksa KPK.

Solopos.com, KLATEN — Sukarno alias Bekur menjadi salah satu orang yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan jual beli jabatan yang menjerat Bupati Klaten, Sri Hartini, Selasa (3/1/2017).

Advertisement

Bekur diperiksa di Aula Haprabu Mapolres Klaten sekitar pukul 11.00 WIB dan selesai sekitar pukul 19.30 WIB. Ditemui seusai pemeriksaan, Bekur mengaku diperiksa KPK lantaran kedekatannya dengan Sri Hartini. (Baca juga: Sejumlah PNS Diperiksa KPK Selama Berjam-jam)

Ia menjelaskan lantaran kedekatannya itu pula ada beberapa orang yang meminta tolong kepada dirinya. “Ada enam orang yang meminta tolong. Ya karena kedekatan saya sama Bu Hartini. Saya menjadi seperti ini pasti orang-orang itu meminta tolong kepada saya,” kata dia.

Ditanya soal enam orang yang meminta tolong tersebut, Bekur enggan menyebutkan. Terkait permintaan tolong yang ia maksud, Bekur juga enggan membeberkan. “Anda tahu sendiri lah,” kata dia.

Advertisement

Ia mengatakan permintaan tolong itu sudah disampaikan kepada dirinya sejak lama. Ia juga enggan menjawab soal tarif untuk posisi jabatan tertentu. Bekur mengatakan selama ini tidak ada permintaan dari Hartini kepada dirinya soal penggalangan dana guna jabatan tertentu.

“Ibu tidak minta tolong sama saya, justru orang-orang itu yang minta tolong. Kalau ada orang minta tolong, Ibu bilang iya, ya saya sampaikan iya. Kalau tidak, ya tidak,” ungkap dia.

Ia menegaskan hanya keenam orang tersebut yang selama ini meminta tolong kepada dirinya. “Yang enam saja itu belum [dilantik],” kata dia.

Advertisement

Terkait uang yang ikut disita oleh KPK saat ia ditangkap di rumahnya, Jumat (30/12/2016), Bekur juga enggan menjawab. “Itu di dalam [pemeriksaan] sudah ada. Saya tidak cerita,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif