Soloraya
Senin, 2 Januari 2017 - 20:41 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Akses ke TPU Terancam Ditutup, Warga Gondang Sragen Protes

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi akses menuju makam di Dusun Prandekan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, yang terancam ditutup sebagai dampak pembangunan Tol Soker, Senin (2/1/2017). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, warga Desa Bumiaji, Sragen, protes karena akses menuju TPU desa mereka tertutup proyek tol.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dusun Prandekan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, memprotes rencana penutupan jalan menuju tempat permakaman umum (TPU) desa tersebut sebagai dampak pembangunan Tol Solo-Kertosono (Soker).

Advertisement

Warga berharap pelaksana proyek bisa membangun underpass sebagai akses menuju TPU. Warga mengancam akan menggelar demo apabila jalan itu ditutup.

“Sekarang jalan itu masih bisa dilewati karena tol belum jadi. Jarak menuju makam itu hanya 100 meter. Kalau jalan itu ditutup, kami tentu kebingungan. Kalau mau ke makam, kami bisa muter arah dengan jarak lebih dari 1 km. Kami juga harus melewati overpass yang tinggi,” ujar Purwono, 46, warga Prandekan, saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (2/1/2017).

Ketinggian overpass yang bakal dibangun pelaksana proyek diperkirakan sekitar 7 meter. Warga keberatan jika harus melewati jembatan layang itu untuk menuju TPU. Terlebih saat mereka ingin mengubur jenazah.

Advertisement

“Biasanya keranda itu dipikul bersama-sama. Kalau harus naik jembatan setinggi itu, kasihan warga yang memikul jenazah. Pokoknya kami meminta akses menuju makam itu tidak ditutup. Kalau akan ditutup, kami akan unjuk rasa,” ucap Purwono.

Sejumlah warga bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bumiaji menyampaikan keluhan terkait masalah itu kepada Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto pada Senin pagi. Warga berharap wakil rakyat bisa menyampaikan aspirasi warga kepada pelaksana proyek jalan tol.

“Rencananya pekan ini kami memanggil PT Waskita selaku pelaksana proyek. Saya belum tahu apakah aspirasi warga itu bisa dipenuhi. PT Waskita lebih tahu persoalan teknisnya,” kata Bambang kepada Solopos.com.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Bumiaji, Agus Sutanto, mengatakan hingga kini warga masih bisa menggunakan jalan itu sebagai akses menuju TPU. Dia tidak ingin berandai-andai terkait problem yang dihadapi warga.

“Yang jelas sampai sekarang jalan itu masih bisa digunakan. Kami juga masih menunggu kepastian jawaban dari pelaksana proyek. Apakah benar jalan menuju makam itu akan ditutup, itu belum pasti. Sampai sekarang, keinginan warga masih diperjuangkan,” ucap Agus saat dihubungi melalui telepon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif