Jogja
Senin, 2 Januari 2017 - 15:20 WIB

PEMBANGUNAN GUNUNGKIDUL : Dewan Minta BPK Audit Pembangunan RSUD

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas memberikan layanan verifikator internal bagi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo, Kamis (29/12/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan Gunungkidul di RSUD Wonosari gagal diresmikan di tahun baru

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kegagalan meresmikan gedung baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari berbuntut panjang. Pasalnya, Sabtu (31/12/2016) Komisi C DPRD Gunungkidul melakukan isnpeksi mendadak terhadap bangunan milik rumah sakit.

Advertisement

Hasilnya wakil rakyat mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit terhadap proses pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelakasanaan kegiatan.

“Jelas kami heran karena pihak rumah sakit tetap ngotot untuk meresmikan,” kata Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul Purwanto kepada wartawan, Sabtu (31/12/2016).

Advertisement

“Jelas kami heran karena pihak rumah sakit tetap ngotot untuk meresmikan,” kata Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul Purwanto kepada wartawan, Sabtu (31/12/2016).

Menurut dia, proses pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat belum sepenuhnya selesai. Hal itu terlihat dari kondisi bangunan yang masih belum layak.

Kondisi tersebut belum termasuk bentuk fisik, Purwanto menyontohkan, dari lantai granit yang terpasang tidak tertempel dengan baik sehingga banyak yang goyah. Kondisi yang sama juga terlihat di bangunan lantai dua yang ternyata masih jauh dari harapan karena banyak yang bocor.

Advertisement

Adanya berbagai temuan ini, ia pun berharap pada BPK untuk turun tangan guna melakukan proses audit terhadap proses pembangunan. Menurut dia, audit ini sangat peting guna memastikan proses pengerjaan sudah benar atau belum.

“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi C DPRD Gunungkidul Anton Supriyadi. Menurut dia, proses perencanaan dan pengerjaan gedung sudah molor sehingga berdampak terhadap hasil bangunan. Sebagai buktinya saat diserahkan masih banyak kekurangan di dalamnya.

Advertisement

“Beberapa waktu lalu, kami juga sudah melakukan sidak dan hasilnya juga tidak memuaskan. Namun pihak manajemen tetap yakin bisa selesai tepat waktu dengan jalan pegerjaan secara non-setop,” katanya.

Politikus Nasdem ini mengaku tidak bisa mentolerir sikap RSUD. Ia pun menilai, kengototan untuk melakukan peresmian hanya mencari pencitraan.

Namun, sambung dia, jika dilaksanakan hal tersebut bisa menjadi boomerang dan justru bisa mempermalukan bupati. “Bagaimana kalau jadi diresmikan, tapi bangunannya masih kosong melompong dan kosong di sana-sini. Jadi lebih baik ditunda dulu sampai bangunan benar-benar selesai,” katanya.

Advertisement

Beberapa anggota komisi C juga mengamini Anton, mereka diantaranya Heri kriswanto, Sutiyo serta Eri Agustin.”Yang namanya resmi sama dengan sah, artinya bisa digunakan, mosok belum bisa digunakan kok  diresmikan. Jangan dianggap masyarakat tidak tahu,” sindir Wakil Ketua Komisi C Hery kriswanto.

Sementara PPID RSUD Wonosari Aris Suryanto mengatakan, proses pembangunan gedung baru masih jadi tanggungan rekanan. Untuk itu, dalam saat sidak yang berlansung Sabtu kemarin beberapa kunci juga masih dibawa rekanan. “Untuk penyelesainnya, kami tetap menekankan agar seelsai sesuai dengan kesepakatan yang ada,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif