News
Rabu, 28 Desember 2016 - 09:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Kota Solo Pelopori Integrasi Transportasi

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Rabu (28/12/2016)

Solopos hari ini mengabarkan Kota Solo memelopori integrasi transportasi.

Solopos.com, SOLO — Integrasi Terminal Tirtonadi Solo dan Stasiun Solo Balapan kemudian berlanjut ke Bandara Adi Soemarmo Solo diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum. Kota Solo menjadi kota pelopor integrasi moda transportasi yaitu bus di terminal, kereta api di stasiun, dan pesawat di bandara.

Advertisement

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan peningkatan kualitas pelayanan Terminal Tirtonadi yang dibuat sekelas bandara bisa mengembalikan minat masyarakat menggunakan jasa transportasi bus.

”Terminalnya sudah kempling, e-ticketing sudah jalan, masuk lewat e-gate, sampai naik bus. Ini lompatan yang baik. Kita tahu saat ini bus agak ditinggalkan. Kalau terminalnya sudah seperti ini, orang akan kembali ke bus,” kata dia saat Peresmian Terminal Tipe A Tirtonadi dan Fasilitas Integrasi Antarmoda Transportasi Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan, Selasa (27/12/2016) siang.

Advertisement

”Terminalnya sudah kempling, e-ticketing sudah jalan, masuk lewat e-gate, sampai naik bus. Ini lompatan yang baik. Kita tahu saat ini bus agak ditinggalkan. Kalau terminalnya sudah seperti ini, orang akan kembali ke bus,” kata dia saat Peresmian Terminal Tipe A Tirtonadi dan Fasilitas Integrasi Antarmoda Transportasi Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan, Selasa (27/12/2016) siang.

Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya menjajal pembelian tiket elektronik (e-ticketing) bus tujuan Solo-Surabaya serta fasilitas egate. Menhub menyebut pasar bus masih potensial. Sebab transportasi publik tersebut bisa menjangkau berbagai wilayah yang sulit diakses moda lainnya.

Kota Solo memelopori integrasi transportasi menjadi headline Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (28/12/2016). Harian Umum Solopos hari ini juga mengabarkan lanjutan sidang kasus Ahok, toko modern di Klaten buka lagi setelah ganti nama, dan pembunuhan sadis di Pulomas Jakarta.

Advertisement

DUGAAN PENODAAN AGAMA : Hakim Tolak Eksepsi Ahok, Jaksa Hadirkan 20 Saksi

Jaksa penuntut umum (JPU) kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menghadirkan 20 saksi ke persidangan. Saksi akan dihadirkan setelah majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara (Jakut) menolak eksepsi atau keberatan Ahok dan pengacaranya dalam persidangan di bekas Gedung PN Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2016).

Para saksi akan diminta datang secara bertahap sesuai kepentingan pemeriksaan di pengadilan. Setelah itu, jaksa akan menghadirkan saksi ahli.

Advertisement

”Tergantung kepentingan pemeriksaan. Kami belum putuskan. Ada saksi 20-an [orang], ahli belasan [orang]. Ahli dengan saksi beda,” kata ketua tim jaksa, Ali Mukartono seusai persidangan. Dalam sidang pekan depan, Selasa (3/1/2016), jaksa akan menghadirkan enam saksi.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

TOKO MODERN : Kembali Buka Setelah Berganti Nama

Advertisement

Selamat datang, selamat berbelanja.” Dari meja kasir di samping pintu masuk, salah satu karyawan toko yang mengenakan seragam warna biru mengucapkan kalimat itu, Selasa (27/12/2016) siang. Kalimat yang sama akan diucapkan kepada setiap calon pembeli.

Di dalam toko, garis merah dan biru menghiasi dinding toko. Begitu pembeli setelah selesai berbelanja dan akan membayar, kasir toko itu bertanya kepada pembeli apakah akan membeli pulsa ponsel. Toko itu berada di tepi Jl. Pemuda, Klaten Tengah.

Pada April lalu, toko itu menjadi salah satu dari 29 toko modern berjejaring di Klaten yang ditutup pemkab. Toko modern itu dinilai melanggar Perda No. 12/2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern karena tak mengantongi izin usaha toko modern (IUTM).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

TINDAK KRIMINALITAS : Suara Rintihan Bongkar Penyekapan 17 Jam

Meninggalnya enam orang dalam penyekapan di kamar mandi di Pulomas Utara, Jakarta Timur, membawa duka bagi para keluarga. Kepanikan melanda Zanette Kalila Azaria alias Anet, 13, ketika tiga orang tidak dikenal masuk rumahnya di Jl. Pulomas Utara No. 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016) sore.

Putri dari pasangan Dodi Triono dan Almyanda Saphira tak kuasa melawan tiga orang itu. Tidak hanya Anet, seluruh penghuni rumah itu termasuk ayahnya Dodi juga tidak bisa melawan karena dua pelaku menodongkan senjata api. Panik dan takut terus dirasakan Anet.

Ketakutan memuncak setelah pelaku membawanya ke kamar mandi. Bocah itu sempat dibenamkan di bathtub. Tindakan keji para pelaku belum berakhir. Bocah itu digiring pelaku menuju kamar mandi pembantu di lantai I. Di kamar mandi sempit berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter itu Anet berimpitan dengan 10 orang lainnya karena disekap para pelaku.

Sepuluh orang itu adalah Dodi Triono, 59; Diona Arika Andra Putri, 16, anak Dodi; Dianita Gemma Dzalfayla, 9, anak Dodi; Amel, teman anak Dodi; Yanto, sopir; Tasrok, sopir; Emi, 41, dan tiga pembantu Santi, 22; Fitriani, 23; dan Windy, 23.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif