Jogja
Rabu, 28 Desember 2016 - 05:40 WIB

HASIL PERKEBUNAN SLEMAN : Salak Pondoh Sleman Siap Masuk Pasar Eropa

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Salak (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Setelah penjualan masuk ke pasaran Asia, kini beberapa negara di Eropa mulai melirik buah salak hasil para petani Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN- Penjualan salak pondoh petani Sleman semakin melebarkan sayap ke perdagangan Ekspor ke negara Eropa. Setelah penjualan masuk ke pasaran Asia, kini beberapa negara di Eropa mulai melirik buah salak hasil para petani Sleman.

Advertisement

Ketua Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada Maryono mengatakan, pasaran Eropa bahkan meminta untuk petani mengekspor sekitar 360 ton salak pondoh pertahun. Sementara untuk jenis salak yang banyak diminati oleh orang Eropa adalah salak yang organik.

“Itu jumlah yang cukup banyak, untuk mencukupi permintaan tersebut kami telah menyediakan lahan seluas 40 hektare untuk produksi salak pondoh organik,” katanya, Selasa (27/12/2016).

Ia menjelaskan, dari 40 hektare lahan penanaman organik tersebut juga sudah tersertifikasi lembaga internasional IMO Swiss dan Control Union.

Advertisement

Lebih lanjut Maryono mengatakan para petani yang tergabung dalam asosiasi sudah membahas terkait penjualan Ekspor ini, pihaknya mengaku akan secepatnya merealisasikan pemasaran salak ke Eropa tersebut.

Selain buah salak segar, pasar eropa juga banyak meminta untuk olahan buah salak seperti keripik salak, asinan, dan kue.

“Faktor yang mempercepat produksi adalah penggunaan pupuk organik, memang saat ini para petani pun sudah jarang menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Penggunaan pupuk alami juga akan membuat buah menjadi lebih tahan lama tidak cepat membusuk,” ujar dia.

Advertisement

Untuk memenuhi permintaan saat ini tercatat ada 34 kelompok tani dengan jumlah mencapai 1.500 petani yang sudah tergabung dalam Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada.

Dengan demikian jika digabung kurang lebih saat ini sudah ada lahan 200 hektare yang tersebar di wilayah Turi, Pakem, dan Tempel. Dengan luasan lahan tersebut para petani sudah mampu menghasilkan 4.000 ton salak per tahunnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif