News
Rabu, 28 Desember 2016 - 22:59 WIB

Adik Ramlan Butarbutar Dibawa ke Polda Metro Jaya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah korban perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). (Okezone)

Adik dari Ramlan Butarbutar ikut dibawa ke Polda Metro Jaya. Ramlan yang menjadi pelaku pembunuhan di Pulomas, telah tewas.

Solopos.com, JAKARTA — Sebuah mobil Avanza hitam memasuki kawasan Polda Metro Jaya, Rabu (28/12/2046) malam sekitar pukul 19.36 WIB. Mobil berpelat B1940 SFZ tersebut membawa R, adik salah seorang pelaku penyekapan sebelas orang di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.

Advertisement

“Barusan yang kami bawa itu adiknya RB [Ramlan Butarbutar], yakni R. Statusnya sebagai saksi saat ini,” kata Kasubdit Jatanras Dit Krimum Polda Metro Jaya Hendy F. Kurniawan mengonfirmasi kabar tersebut, Rabu (28/12/2016).

Hendy mengatakan, R dibawa dari Bekasi, Jawa Barat. Saat keluar dari mobil, R bertelanjang dada dan terlihat sejumlah luka di wajahnya. Adik Ramlan Butarbutar itu saat ini tengah diperiksa secara intensif oleh polisi. Dia datang dengan dikawal anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Di Jatiasih, Bekasi, warga di sekitar rumah kontrakan yang menjadi lokasi penangkapan Ramlan dan Erwin Situmorang, tidak terlalu mengenal sosok penghuni rumah itu. Warga pun hanya mengenal nama belakang Butarbutar, namun tak tahu persis nama depannya. Butarbutar menghuni kontrakan satu pintu di kawasan itu dan diketahui bekerja sebagai sopir angkot.

Advertisement

“Si Butarbutar tak pernah ketemu langsung, kita lihat kalau dia pulang jam 10 malam [22.00 WIB] habis narik angkot. Kita lihat sekilas saja, Butarbutar ini sehari-hari jadi sopir angkot,” kata ketua RW setempat, Herman, kepada TV One, Rabu sore.

Sehari-hari, Butarbutar diketahui tinggal sendirian di rumah kontrakan itu. Namun pada Selasa (287/12/2016) malam, ada dua orang yang menginap dalam rumah tersebut. Kedua orang ini belum sempat melapor ke ketua RT setempat karena baru tinggal semalam.

“Baru semalam, belum tahu ini siapa. Yang satu ketembak kakinya. Saya tahunya dia tidak pernah komunikasi, jarang, paling berangkat pagi, pulang malam. Kalau dengan warga asli tidak pernah ada komunikasi.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif