News
Selasa, 27 Desember 2016 - 21:30 WIB

Menhub Targetkan Kereta Bandara Adi Soemarmo Beroperasi 2018

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah pesawat Sriwijaya Air terlihat di Bandara Adi Soemarmo beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Dok.)

Menhub menargetkan kereta Bandara Adi Soemarmo bisa beroperasi pada 2018 mendatang.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan kereta api Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, akan beroperasi pada 2018. Target itu diberikan setelah gambar kerja detail proyek itu diselesaikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Advertisement

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan konstruksi pembangunan kereta api Bandara Adi Soemarmo akan mulai dibangun dalam tiga bulan ke depan. Rencananya, proyek tersebut akan menghabiskan dana hingga Rp1 triliun.

“Kereta Api Adi Soemarmo akan memiliki jarak tempuh sekitar 10 km dan menggunakan dana kolaborasi antar BUMN antara lain PT Pembangunan Perumahan [PP], PT KAI, dan PT Angkasa Pura 1,” katanya dalam siaran pers, Selasa (27/12/2016).

Pada tahap pertama, Budi menuturkan pemerintah akan membangun rel tunggal untuk kereta api bandara tersebut. Setelah itu, sambungnya, pemerintah akan melanjutkan pembangunan kereta api bandara menjadi rel ganda atau double track.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Badan Litbang Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, menyampaikan detail engineering design (DED) pembangunan kereta bandara itu selesai akhir tahun ini. Kereta bandara yang menghubungkan Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adisutjipto Jogja ini diperkirakan membutuhkan waktu perjalanan 30 menit tapi belum termasuk waktu singgah di beberapa stasiun.

Menurut dia, kereta bandara tidak berhenti di seluruh stasiun. “Pembiayaannya dari tiga BUMN [badan usaha milik negara], yakni PT Angkasa Pura I, PT Kereta Api Indonesia, dan Adhi Karya. Pembagian dananya belum ditentukan tapi berdasarkan perkiraan untuk pembangunan jalur baru butuh dana sekitar Rp500 miliar. Namun, apabila kereta harus pengadaan sendiri, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp900 miliar,” ungkap Komisaris PT AP I ini kepada wartawan, Jumat (23/12/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif