Soloraya
Senin, 26 Desember 2016 - 15:40 WIB

KISAH UNIK : Resepsi Nikah di Boyolali Diskors Gara-Gara Mempelai Pria Ingin Menyumbang Darah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agung Sapto Nugroho, 26, mendonorkan darah didampingi istrinya, Army Tri Prastyanti, 23, di acara resepsi pernikahan mereka di RT 002/ RW 001 Desa Tawangsari, Teras, Boyolali, Senin (26/12/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Kisah unik ini terjadi di resepsi pernikahan warga Teras, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Ada-ada saja ulah pasangan pengantin asal Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Boyolali, ini. Di tengah perayaan hari kebahagiaan mereka, Senin (26/12/2016), ratusan tamu yang hadir dibikin terkejut.

Advertisement

Pasangan pengantin yang tengah di mabuk asmara itu tiba-tiba turun dari panggung dan menghampiri petugas Palang Merah Indonesia (PMI). Tanpa banyak bertanya, mempelai pria langsung menyingsingkan lengan bajunya.

Lalu, ia mempersilakan petugas PMI mengambil darah secukupnya. Petugas pembawa acara yang sempat bingung akhirnya menskors acara resepsi itu.

“Mohon izin. Mempelai rupanya ingin donor darah dulu,” ujar pembawa acara resepsi pernikahan itu.

Advertisement

Mempelai pria dalam resepsi pernikahan itu, Agung Sapto Nugroho, yang berusia 26 tahun mempersunting dara idamannya, Army Tri Prastyanti, 23. Setelah Agung selesai menyumbangkan darahnya, pasangan itu kembali ke panggung dan melanjutkan resepsi seolah tak terjadi apa-apa.

“Mas Agung ini memang suka kegiatan sosial pendonoran darah. Dialah yang memelopori pemuda karang taruna di sini untuk menggelar pendonoran darah rutin tiap tiga bulan. Jadi, meski dia sedang resepsi nikah pun, aksi pendonoran darah tetap jalan,” ujar Saiful, salah satu pemuda Tawangsari, Teras, kepada Solopos.com.

Agung mengaku sudah lama rutin menggelar pendonoran darah di desanya. Berdasarkan rekap data kartu PMI, Agung tercatat sudah 16 kali mendonorkan darahnya. “Kebetulan saya dulu pernah jadi ketua karang taruna yang rutin mengadakan aksi pendonoran darah,” ujarnya.

Advertisement

Saat menyumbangkan darahnya hari itu, Agung masih berpakaian pengantin komplet dan mengenakan peci manten. Istri Agung, Army, sebenarnya ingin mengikuti jejak suaminya mendonorkan darah.

Namun, begitu melihat jarum suntik di depannya, nyalinya menciut. “Saya belum pernah donor darah sama sekali. Untuk saat ini, belum siap,” ujarnya tersipu malu.

Agung berjanji akan tetap mendonorkan darahnya secara rutin setelah menikah. Ia akan mengajak istrinya, saudaranya, dan teman-temannya untuk menyumbangkan darah.

Menurut dia, mendonorkan darah tak hanya membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Lebih dari itu, donor darah juga sebagai bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan kepada sesama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif