News
Sabtu, 24 Desember 2016 - 22:00 WIB

Lebih dari 100.000 Orang Mengungsi dari Banjir Bima

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berada dekat jembatan yang ambruk diterjang banjir di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Kamis (22/12/2016). Banjir yang terjadi akibat meluapnya air sungai Padolo ini melumpuhkan seluruh aktifitas warga di Bima. (JIBI/Solopos/Antara/Didin)

Banjir Bima menyebabkan lebih dari 100.000 orang mengungsi.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan sebanyak 104.378 orang mengungsi dari banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat. Para pengungsi itu berasal dari lima kecamatan dan 33 kelurahan.

Advertisement

“Saat ini sebagian banjir telah surut. Hanya menyisakan genangan dan lumpur,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2016). Hingga saat ini, kata Sutopo, tidak ada laporan korban jiwa meninggal dan hilang akibat banjir.

Fasilitas kesehatan yang rusak meliputi empat puskesmas, 29 puskesmas pembantu, 29 pondok bersalin desa (polindes), dan satu kantor Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Obat-obatan dan sarana medis ikut terendam banjir sehingga diperlukan bantuan obat-obatan dan tenaga medis.

Upaya penanganan darurat banjir terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BNPB, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bima, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha, dan relawan lainnya.

Advertisement

Kota Bima telah diterjang banjir besar dua kali yang menyebabkan ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian satu hingga 3 meter pada Rabu (21/12/2016) dan Jumat (23/12/2016).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif