Soloraya
Sabtu, 24 Desember 2016 - 15:53 WIB

BUNUH DIRI SOLO : Sakit Gula Tak Kunjung Sembuh, Lansia di Banjarsari Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dibantu anggota Linmas dan warga mengevakualis jenazah Sugiyarti, 40, yang tewas gantung diri di kompleks ruko Jl. Lumban Tobing, Setabelan, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/12/2016) siang. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Lansia yang gantung diri pernah mengutarakan niat ingin bunuh diri lantaran sakit gula tak kunjung sembuh.

Solopos.com, BANJARSARI – Seorang lansia yang diketahui bernama Sugiyarti, 60, ditemukan tak bernyawa di ruko miliknya di Jl. Lumban Tobing, Setabelan, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/12/2016). Sugiyarti tewas gantung diri diduga karena frustrasi karena penyakit gula tak kunjung sembuh.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu siang, saksi mata sekaligus tetangga korban, Surati, 31, mengatakan Sugiyarti kali pertama ditemukan tergantung oleh anaknya, Fran Sisca Maya Septiana, 13. Gadis yang akrab dipanggil Sisca itu bercerita kepada Surati melihat ada kaki tergantung. “Saya takut. Lalu, saya minta tolong ke warga dan anggota Linmas untuk memeriksa ruko,” kata Surati, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (24/12/2016).

Polisi dibantu anggota Linmas dan warga mengevakualis jenazah Sugiyarti, 40, yang tewas gantung diri di kompleks ruko Jl. Lumban Tobing, Setabelan, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/12/2016) siang. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Oleh warga, lanjut Surati, ruko lantas dibuka sebagian. Warga lantas mendapati Sugiyarti tergantung dan tampak dalam keadaan tak bernyawa. “Warga juga enggak berani apa-apa. Kami menunggu ada patroli [polisi] lewat. Saya kaget,” kata Surati.

Advertisement

Surati mengaku kaget lantaran lansia yang biasa berjualan nangka itu masih berjalan-jalan di pagi hari. “Padahal, paginya dia [Sugiyarti] masih terlihat jalan-jalan di sekitar sini,” ujar Surati.

Surati mengaku pernah mendengar curahan hati Sugiyarti yang mengaku dan tak kunjung sembuh. Bahkan, sekitar sepekan lalu Sugiyarti mengeluh kalau ia ingin mati. “Sekitar sepekan lalu dia cerita ke saya “Saya ingin mati saja.” Ya jangan gitu budhe. Hidup mati itu urusan Tuhan. “Ora, aku pengen mati wae [enggak, aku ingin mati saja],'” ucap Surati menirukan dialognya dengan Sugiyarti.

Polisi dibantu anggota Linmas dan warga mengevakualis jenazah Sugiyarti, 40, yang tewas gantung diri di kompleks ruko Jl. Lumban Tobing, Setabelan, Banjarsari, Solo, Sabtu (24/12/2016) siang. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Advertisement

Kanit Reskrim Polsek Banjarsari, AKP Supardi, mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol I Komang Sarjana, membenarkan adanya gantung diri tersebut. Supardi menjelaskan menurut hasil olah TKP dengan tim kesehatan dan identifikasi tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

“Setelah olah TKP dengan tim kesehatan dan identifikasi tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Saat ini korban kami bawa ke RSUD. dr. Moewardi,” kata Supardi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif