Jogja
Jumat, 23 Desember 2016 - 03:40 WIB

Gunungkidul Layak Jadi Ladang Investasi Energi Terbarukan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Kincir Angin (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Daerah ini didukung sumber energi yang melimpah serta laboratorium penelitian dan pengembangan energi terbarukan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong masuknya investor untuk mengembangkan energi terbarukan di Gunungkidul. Daerah ini didukung sumber energi yang melimpah serta laboratorium penelitian dan pengembangan energi terbarukan.

Advertisement

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material BPPT Hammam Riza menyatakan, investasi di bidang energi terbarukan sangat potensial di Gunungkidul. Pertama kata dia, Gunungkidul memiliki bentangan pesisir yang kaya dengan sumber energi terbarukan. Seperti panas matahari dan angin pantai selatan.

Selain itu, daerah ini sudah memiliki kawasan Baron Technopark seluas sembilan hektare. Kawasan ini menjadi semacam laboratorium penelitian bagi energi terbarukan. Di kawasan ini, panas matahari, angin pantai selatan serta biofuel diolah menjadi listrik.

“Kawasan Baron Technopark ini bisa jadi potensi untuk mengembangkan industri energi terbarukan,” kata Hammam Riza saat berkunjung ke kawasan Baron Technopark, di Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, Rabu (21/12/2016) lalu. Sayangnya kata dia, sampai sekarang belum ada investor yang mulai melirik investasi di bidang energi terbarukan di Gunungkidul.

Advertisement

Di sisi lain kata dia, Gunungkidul memiliki potensi berbagai industri rumah tangga yang membutuhkan energi listrik. Sumber energi tersebut dapat didatangkan dari panas matahari dan angin pantai selatan. “Pernah di sini diadakan pelatihan energi terbarukan untuk industri pengolah batu putih itu. Harapan kami hal seperti ini menjadi bola salju, sehingga banyak industri yang memanfaatkan energi terbarukan,” ujar dia.

Pemerintah kata dia menargetkan sumbangan energi terbarukan mencapai 23% pada 2025 dari total kebutuhan energi nasional. Ia berharap, Gunungkidul dapat memulai langkah mencapai target 23% itu. “Harapan kami ke depan 23 persen listrik di Gunungkidul disumbang dari energi terbarukan,” ujarnya lagi.

Saat ini Hammam Riza menyebut, sumbangan energi terbarukan bagi kebutuhan listrik nasional baru sekitar 5%. Semua pihak menurutnya harus memikirkan bagaimana transformasi menuju energi terbarukan ini semakin pesat. “Sebab kita tidak bisa terus menerus bergantung pada energi konvensional berbahan bakar fosil, batu bara. Kita sudah jadi importir minyak, masa ke depan mau jadi importir gas lagi,” imbuh dia.

Advertisement

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengapresiasi keberadaan Baron Technopark. Keberadaan laboratorium Iptek di bidang energi terbarukan tersebut menurutnya dapat mendukung potensi budaya dan kerajinan di Gunungkidul. “Semoga bisa memanfatkan sumber energi yang melimpah di Gunungkidul untuk mendukung kegiatan seni budaya dan kerajinan,” kata Immawan Wahyudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif