News
Kamis, 22 Desember 2016 - 21:30 WIB

Isu Pengusaha China Boyong Pekerja ke Indonesia? Ini Jawaban Negeri Panda

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bendera China-Tiongkok (Wikipedia)

Isu pengusaha China membawa rombongan pekerja ke Indonesia ditanggapi pemerintah Negeri Panda.

Solopos.com, JAKARTA — Baru-baru ini tren penolakan terhadap para pengusaha asal China yang diduga membawa rombongan pekerja asal negaranya ke Indonesia sedang merebak.

Advertisement

Pembicaraan tentang isu itu muncul bersamaan dengan isu yang menyebutkan bahwa pekerja yang dibawa oleh pengusaha Negeri Panda merupakan tenaga kerja ilegal. Kementerian Tenaga Kerja pun langsung menanggapinya dengan akan menindak tegas setiap tenaga kerja asing ilegal.

Namun demikian, kekhawatiran di tingkat masyarakat pun masih besar karena berpotensi menggerus tenaga kerja lokal. Pembicaraan mengenai topik itu pun masih cukup populer, terutama di media sosial.

Tak ayal, Komisi I DPR pun berencana untuk meminta klarifikasi atas isu tersebut kepada Badan Intelejen Negara (BIN), Kementerian Informasi dan Informatika, serta Kementerian Luar Negeri. Sejumlah kecurigaan itu didasarkan oleh melejitnya tren investasi asal China di Tanah Air pada tahun ini.

Advertisement

“… tetapi kami tidak akan membawa pekerja dari negara kami dalam jumlah besar karena biaya yang jauh lebih mahal.”

Berdasarkan Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang Januari-September 2016, realisasi investasi China ke Indonesia tercatat tumbuh 291% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun, secara kumulatif sepanjang 2011- kuartal III/2016 nilai komitmen investasi Beijing telah mencapai US$53.699 juta.

Nilai realiasasinya pun telah mencapai US$3.584 juta. Dalam kurun yang sama, total proyek yang telah terlaksana mencapai 3.493 proyek, dengan serapan tenaga kerja lokal yang mencapai 94.071 pekerja.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Minister Counsellor of Chinese Embassy for Indonesia, Wang Liping, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia tak perlu khawatir. Pasalnya, biaya untuk membawa tenaga kerja China ke Indonesia cukup mahal. Dia menyebutkan rata-rata biaya untuk membayar tenaga kerja asal China di Indonesia mencapai 260.000 yuan per tahun.

“Meskipun tenaga kerja Indonesia banyak yang belum memenuhi kriteria kami, tetapi kami tidak akan membawa pekerja dari negara kami dalam jumlah besar karena biaya yang jauh lebih mahal,” ujarnya beberapa waktu lalu kepada Bisnis/JIBI.

Perlu diketahui, Indonesia bukan satu-satunya negara yang merasakan ekspansi investasi pengusaha asal China. Fenomena tersebut boleh jadi menjadi bukti bahwa China memang telah benar-benar mendominasi aksi investasi di luar negeri. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, tahun ini menjadi titik tertinggi aksi pembelian aset oleh perusahaan China di luar negeri.

Terbaru, aksi korporasi paling besar yang melibatkan perusahaan asal China, dilakukan oleh China Investment Corp kepada National Grid PLC pada 8 Desember. Perusahaan asal Beijing itu sepakat membeli bisnis distribusi gas dari perusahaan asal Inggris tersebut senilai US$4,5 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif