News
Rabu, 21 Desember 2016 - 13:12 WIB

Begini Kronologi Penggerebekan Terduga Teroris di Tangsel

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penggerebekan teroris di Kampung Padasukan, Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya, Kamis 15 Desember 2016. (JIBI/Antara)

Terduga teroris tersebut merencanakan aksi bom bunuh pada akhir tahun dengan sasaran Pos Satlantas.

Solopos.com, TANGERANG SELATAN – Tim Densus 88 Anti-Teror menggerebek sebuah rumah kontrakan di Kampung Curug RT002/RW001, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Tiga terduga teroris tewas dalam penggerebekan ini.

Advertisement

Karo Penmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, para terduga teroris tersebut merencanakan aksi bom bunuh pada akhir tahun dengan sasaran Pos Satlantas.

Targetnya pos polisi. Mereka berencana lebih dulu menusuk anggota yang bertugas. Setelah polisi dan masyarakat berkumpul, pelaku datang bawa bom bunuh diri,” terang Rikwanto dalam konferensi pers di Mabes Polri, seperti disiarkan TVOne, Rabu (21/12/2016).

Advertisement

Targetnya pos polisi. Mereka berencana lebih dulu menusuk anggota yang bertugas. Setelah polisi dan masyarakat berkumpul, pelaku datang bawa bom bunuh diri,” terang Rikwanto dalam konferensi pers di Mabes Polri, seperti disiarkan TVOne, Rabu (21/12/2016).

Seperti diberitakan, penggerebekan terhadap rumah kontrakan tersebut berawal dari penangkapan terduga teroris berinisial A. Dari A didapat informasi ada tiga rekannya di kontarakan yang akan melakukan aksi teror.

Rikwanto juga menjelaskan penggerebekan itu dilakukan tim Densus 88 Antiteror di rumah kontrakan yang dihuni oleh tiga pria bernama Omen, Helmi dan Irwan yang beralamat di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan pada Rabu 21 Desember 2016.

Advertisement

Adam kemudian diamankan dan langsung diinterogasi. Dari keterangan Adam, diperoleh informasi yang menyebut ada 3 orang pria yang menghuni sebuah kontrakan dan mempunyai rencana akan melakukan Amaliyah (aksi teror bom).

Bentuknya adalah melakukan penyerangan ke pos kepolisian dengan lebih dulu melakukan penusukan terhadap anggota dan setelah berkumpul masyarakat maupun anggota kepolisian lainnya baru dia datang membawa bom dan meledakannya. Jadi datang dengan niat bom bunuh diri.

Pada pukul 09.45 WIB, dari informasi tersebut, kemudian ditelusuri lokasi kontrakannya sesuai petunjuk Adam. Rumah kontrakan itu akhirnya diketahui berada di Babakan, Setu, Tangsel.

Advertisement

Dari dalam sudah terdeteksi 3 orang dan sudah diminta untuk menyerah. Namun ada perlawanan dari pihak teroris temannya Adam dengan salah satunya adalah melakukan pelemparan bom.

“Alhamdulilah bom tidak meledak dan langsung dilakukan tindakan tegas dengan melumpuhkan mereka,” kata Rikwanto.

Setelah suasana aman, terlihat tiga orang. Selanjutnya dilakukan pemeriksan sementara dan dinyatakan sudah tidak bernafaas alias meninggal dunia. Tampak di situ ada sebuah bom yang cukup besar, buatan tangan dan Densus tidak berani untuk memegangnya kemudian dilakukan pemanggilan terhadap Satgas bom dan saat ini dilakukan upaya penelitian apakah bisa diamankan bom tersebut apakah ahrus disposal di tempat.

Advertisement

Sementara ketiga orang yang meninggal dunia masih di TKP, rencananya akan dilakuan evakuasi bersamaan dengan penjinakan bom dikhawatirkan apabila ada yang bergeser dalam posisi tertentu dalam ruang tersebut akan memicu terjadinya ledakan.

“Setelah kami telusuri, kamia lakukan pemeriksaan jenazah dan konfirmasi kepada Saudara Adam. Kami dapatkan tiga orang teroris yang tertembak ini atas nama Omen, Helmi dan Irwan. Mereka sedang dievakuasi saat ini bersama dengan evakuasi bom,” ujar Rikwanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif