Soloraya
Senin, 19 Desember 2016 - 00:00 WIB

SEKATEN SOLO 2016 : Hari Ini, Pedagang Seputar Alut dan Jl. Pakubuwono Ditertibkan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang kerajinan gerabah masih berjualan di jalan seputaran Alut Keraton Solo dalam perayaan Sekaten 2016, Minggu (18/12/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Sekaten Solo 2016, otoritas Keraton Solo segera menertibkan pedagang yang nekat berjualan di seputar Alun-alun Utara dan Jl. Pakubuwono.

Solopos.com, SOLO — Puluhan pedagang Sekaten 2016 di jalan seputaran Alun-alun Utara (Alut) dan Jl. Pakubuwono nekat berjualan hingga melebihi batas waktu yang telah ditetapkan Keraton Solo.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Minggu (18/12/2016) siang, puluhan pedagang kuliner, oleh-oleh, aksesori, hingga hewan peliharaan masih menjajakan barang dagangan mereka di Jl. Pakubuwono. Hal serupa dilakukan juga oleh pedagang kerajinan gerabah yang masih buka lapak di jalan seputaran Alut.

Mereka tidak menaati ketentuan dari Keraton Solo yang mengharuskan mereka meninggalkan tempat itu pada Sabtu (17/12/2016). Saat dimintai konfirmasi, Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Solo, K.R.M.H. Satryo Hadinagoro, mengaku sudah mengetahui keberadaan puluhan pedagang yang nekat berjualan hingga melebihi batas waktu penyelenggaraan Maleman Sekaten 2016 di Jl. Pakubuwono dan jalan seputaran Alut. Dia akan menertibkan pedagang pada Senin (19/12/2016).

“Kami sudah kirim surat pemberitahuan kepada para pedagang di Jl. Pakubuwono dan jalan seputaran Alut untuk meninggalkan tempat paling lambat Sabtu kemarin. Tapi ternyata pedagang tetap berjualan hingga sekarang [Minggu]. Besok [Senin] kami coba tegur dan tertibkan mereka,” kata Satryo saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Satryo menyampaikan alasan pedagang Sekaten harus meninggalkan tempat berjualan sesuai jadwal agar tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas di Jl. Pakubuwono dan jalan seputaran Alut. Dia mengakui keberadaan pedagang di jalan seputaran Alut khususnya, mampu menimbulkan kemacetan arus lalu lintas. Satryo meminta para pedagang mematuhi ketentuan.

“Kami sudah memberikan surat pemberitahuan terkait penyelenggaraan Sekaten kepada Pemkot Solo. Penyelenggaraan Maleman Sekaten di Jl. Pakubuwono dan jalan seputaran Alut dibatasi sampai Sabtu kemarin. Kalau pedagang masih nekat berjualan, saya rasa Satpol PP juga akan bertindak,” jelas Satryo.

Ketua Panitia Sekaten 2016, Suparno, menyatakan jalan seputaran Alut dan Jl. Pakubuwono seharusnya sudah steril dari pedagang Sekaten sejak Sabtu. Dia meminta kepada para pedagang di jalan seputaran Alut dan Jl. Pakubuwo segera meninggalkan tempat karena sudah melebihi batas waktu berjualan.

Advertisement

Suparno juga mewanti-wanti kepada pedagang di halaman Benteng Vastenburg untuk meninggalkan tempat tepat waktu pada Minggu (25/12/2016). “Pedagang di sekitar Alut dan Jl. Pakubuwono sudah kami beri surat untuk meninggalkan tempat pada Sabtu kemarin. Sedangkan pedagang dan penyedia wahana permainan di benteng bisa beroperasi hanya sampai pada 25 Desember mendatang. Hal ini demi kelancaran bersama. Kami minta pedagang untuk menaati ketentuan,” papar Suparno.

Salah satu pedagang kerajinan gerabah asal Kecamatan Mayon, Jepara, Sumar’ah, 55, berencana meninggalkan jalan seputaran Alut pada Senin (19/12/2016). Dia meminta pengertian kepada Keraton Solo sebagai penyelenggara maupun panitia Sekaten untuk memperbolehkan pedagang tetap berjualan di jalan seputaran Alut hingga awal pekan depan. Sumar’ah ingin berjualan lebih lama karena barang dagangannya kurang laku.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif