News
Senin, 19 Desember 2016 - 10:45 WIB

Polisi Akui Ada Aksi Sweeping di Social Kitchen Solo, Kasusnya Ditangani Polda Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Social Kitchen pasca-sweeping (Istimewa)

Aksi sweeping di Social Kitchen ditangani Polda Jateng.

Solopos.com, SOLO — Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi, melalui Kapolsek Banjarsari, Kompol I Komang Sarjana, membenarkan adanya aksi sweeping oleh ormas di Restoran Sosial Kithen Jl. Abdul Rachman Saleh No. 1, Banjarsari, Setabelan, Banjarsari, Kota Solo, Minggu (18/12/2016) dini hari.

Advertisement

Menurut Kapolsek, polisi sudah melakukan pengecekan ke lokasi serta memintai keterangan sejumlah saksi.

“Kasus itu sekarang diambil alih Polda Jateng. Kami hanya ikut membantu melakukan penyelidikan di lapangan serta memintai keterangan saksi,” ujar I Komang kepada Solopos.com, Senin (19/12/2016).

Ia mengimbau kepada ormas di Solo agar tidak main hakim sendiri karena tindakan itu dapat meresahkan masyarakat. Polisi akan menindak tegas ormas yang terbukti melanggar hukum.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, aksi sweeping dilakukan sekelompok massa, Minggu pukul 01.45 WIB.  Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan Solo, terjadi aksi sweeping yang dilakukan oleh Laskar Umat Islam Solo (LUIS) di Social Kitchen pada Minggu pukul 01.45-02.35 WIB. (baca: Resto Social Kitchen Solo Disweeping? Ini Penjelasan LUIS)

Sekitar 90 orang mengendarai 45 sepeda motor datang ke Social Kitchen saat restoran itu ramai oleh pengunjung sekitar 150an orang yang tengah menikmati alunan musik dan minuman mengandung alkohol. Dalam informasi yang beredar juga disebutkan mereka yang datang membawa pentungan dan memasangi pamflet.

Saat dimintai konfirmasi, pejabat humas LUIS, Endro Sudarsono, membenarkan LUIS menyambangi Social Kitchen namun bukan dalam aksi sweeping.

Advertisement

Endro mengatakan anggota LUIS datang ke Social Kitchen untuk menyodorkan surat permohonan penutupan Social Kitchen karena dugaan penyalahgunaan izin.

“Kami datang baik-baik hanya dengan satu mobil. Saat kami mau bertemu pengelola, tiba-tiba ada massa datang dan masuk ke ruangan. Massa aksi di luar kendali LUIS. Rencana kami ke sana kemungkinan bocor dulu,” kata Hendro melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif