Sport
Senin, 19 Desember 2016 - 15:35 WIB

PIALA AFF 2016 : Gagal Juara, Pemain Diguyur Bonus Rp200 Juta/Orang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jaket Jokowi saat nonton Timnas Indonesia (Twitter)

Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2016. Namun, para pemain tetap diguyur bonus Rp200 juta/orang.

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia lagi-lagi hanya menjadi runner up di ajang Piala AFF. Kendati demikian, penggawa Timnas Garuda tetap diapresiasi oleh masyarakat serta pemerintah. Buktinya, Presiden Joko Widodo tetap memberikan bonus kepada pemain.

Advertisement

Presiden sempat menyatakan bakal mengguyur timnas dengan bonus Rp12 miliar jika menjadi juara. Namun nyatanya, tim polesan Alfred Riedl itu hanya menjadi runner up setelah dikalahkan Thailand di babak final. Pemerintah pun akhirnya memberikan bonus Rp200 juta untuk seripa pemain, ofisial, dan pelatih.

“Nanti dicek di rekening masing-masing,” kata Jokowi seperti dikutip dari Antaranews.com, Senin (19/12/2016).

Jokowi juga menyatakan dirinya bangga kepada tim nasional sepak bola Indonesia yang telah bekerja keras sepanjang gelaran Piala AFF 2016. Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengundang skuat Timnas Indonesia ke Istana Merdeka.

Advertisement

“Kepada seluruh pemain, pelatih nasional sepak bola Indonesia, PSSI, timnas garuda, walaupun kita tidak berhasil membawa Piala AFF 2016 tapi semangat juang kerja keras mati-matian yang ditunjukkan seluruh pemain, kita semua merasa bangga,” kata Presiden.

“Dan saya kira banyak mengejutkan kita semuanya. Karena memang waktu persiapan sangat pendek setelah kita terkena sanksi FIFA,” katanya.

Jokowi juga berharap seluruh anggota Timnas Garuda tidak patah arang serta bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari kekalahan tersebut dan mempersiapkan untuk kompetisi atau pertandingan-pertandingan yang akan datang. Menurutnya, hasil ini bisa menjadi momentum untuk lebih baik lagi ke depannya.

Advertisement

“Karena kalau kita lihat Timnas Garuda ini betul-betul bisa menyatukan, menunjukkan kekuatan, persatuan, menunjukkan kebinekatunggalikaan kita bahwa perbedaan, kemajemukan, keberagaman, itu menjadi sebuah sumber kekuatan bangsa kita,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif