Teknologi
Senin, 19 Desember 2016 - 22:30 WIB

Bigo Live Diblokir, Jumlah Pengguna di Indonesia Tak Berkurang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bigo Live (play.google.com)

Sebagian fitur Bigo Live diblokir Kemenkominfo, namun jumlah pengguna di Indonesia diklaim tidak berkurang.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ?memblokir terhadap layanan media sosial Bigo Live. Namun, manajemen Bigo Live mengklaim pemblokiran tersebut tidak akan mempengaruhi jumlah penggunanya yang kini sudah menembus angka 10 juta pengguna aktif di Indonesia.

Advertisement

?Country Manager Bigo Live, Steven Zhang, mengemukakan ?dewasa ini jumlah pengguna Bigo Live aktif secara global sudah mencapai sebesar 60 juta pengguna. Menurutnya, Indonesia merupakan negara ke tiga terbesar pengguna Bigo Live dengan pengguna aktif sebesar 10 juta pengguna.

“?Setelah pemerintah melakukan pemblokiran kepada kami, jumlah pengguna kami tidak berkurang sama sekali. Masih stabil yaitu 10 juta pengguna di Indonesia. Secara global, pengguna kami sudah mencapai 60 juta pengguna,” tuturnya di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Kemenkominfo telah memblokir layanan media sosial Bigo Live melalui Domain Name System (DNS) dan Sub DNS karena dinilai sarat dengan konten yang berbau pornografi ?dan merugikan masyarakat Indonesia. Kendati demikian, pemblokiran yang dilakukan Kemenkominfo tersebut ?tidak secara keseluruhan, melainkan hanya ada beberapa fitur pada Bigo Live yang tidak bisa diakses.

Advertisement

Sampai saat ini, Kemenkominfo tidak memberikan batasan waktu kepada Bigo Live untuk memperbaiki kontennya. Zhang mengungkapkan layanan Bigo Live memiliki fungsi untuk mencari telenta seseorang yang bisa bernyanyi dan berpuisi secara live. Namun menurutnya banyak pengguna platform tersebut yang dinilai telah menyalahgunakan aplikasi Bigo Live.

“Aplikasi kami ini sebenarnya adalah sebagai salah satu jalan untuk mencari talenta masyarakat. Tapi sejalan dengan perjalanannya, banyak orang yang salah memanfaatkan layanan ini,” katanya.

Menurut Zhang, sekitar 5 tahun yang lalu, layanan Bigo Live tersebut juga memiliki masalah terkait konten negatif di sejumlah negara seperti China dan Inggris Raya.? Dia mengatakan untuk mengantisipasi munculnya konten negatif, Bigo Live juga telah menghadirkan sejumlah fitur seperti report dan block agar konten negatif tidak muncul lagi.

Advertisement

“Kami juga sudah memiliki sebanyak 300 orang untuk mengawasi konten negatif agar tidak ada lagi di semua negara, termasuk Indonesia. Selain itu, kami juga sudah menyediakan sensor khusus agar pengguna yang menyebarkan konten negatif itu dapat langsung diblokir,” ujarnya.

Selain itu, dia juga berharap Kemenkominfo dapat segera membuka pemblokiran yang dilakukan? terhadap Bigo Live agar platform asal Singapura tersebut dapat memberikan edukasi kepada 10 juta penggunanya di Indonesia. “Kalau blokirannya tidak dibuka, bagaimana kami bisa melakukan edukasi kepada pengguna agar tidak memposting konten negatif lagi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif