Pilkada Jakarta memasuki tahapan kampanye Cagub-Cawagub.
Solopos.com, JAKARTA — Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menyatakan seluruh pasangan memiliki strategi dalam menghadapi debat Cagub-Cawagub DKI.
Termasuk dua kali ketidakhadiran pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam debat publik yang diselenggarakan oleh dua stasiun televisi swasta merupakan bagian dari strategi yang sedang disusun pasangan tersebut.
“Menurut saya ini strategi biasa dan boleh dilakukan pasangan calon manapun untuk tidak hadir pada debat undangan media,” kata Hendri kepada Okezone, Sabtu (17/12/2016).
Hendri menambahkan pasangan Agus-Sylvi harus menerima risiko ketika dua kali absen dalam acara debat, yakni kritikan dan sindiran dari masyarakat yang disampaikan dengan berbagai cara.
Menurut Hendri, ada untung dan ada pula kerugian yang didapat pasangan urut nomor satu ini kala tak menghadiri debat yang bukan diadakan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta.
“Untungnya, karena lawan belum tahu strategi dan kekuatan Agus. Ruginya ya masyarakat Jakarta yang memang pemilih rasional belum bisa mendengar program unggulan Agus,” papar Hendri.
Sementara itu, untuk dua pasangan yang menjadi lawan Agus-Sylvi, menurut Hendri terdapat pula keuntungan dan kerugian yang didapat. Pasangan petahana Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa memanfaatkan absennya Agus-Slyvi untuk menyerang.
Meski begitu, pasangan dengan nomor urut satu dan tiga ini harus menyiapkan strategi untuk bisa melawan pasangan Agus-Sylvi dalam debat yang diadakan KPUD. “Saat debat resmi KPUD harus sudah punya jurus baru melawan Agus-Sylvi,” harapnya.