Jogja
Sabtu, 17 Desember 2016 - 21:20 WIB

Kemah Kebangsaan di Mandala Krida Tandai Puncak Hari Kesetiakawanan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X (kiri), Kepala Dinas Sosial DIY Untung Supriyanto (tengah), dan Ketua Karang Taruna DIY GKR Condrokirono (kanan), melepas burung merpati? pada Pembukaan Kemah Kebangsaan dan Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional di Stadion Mandala Krida, Jumat (16/12/2016). (Foto istimewa/dokumen)

Kemah kebangsaan menandai puncak hari kesetiakawanan di DIY

Harianjogja.com, JOGJA-Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-68 di DIY diisi dengan kemah kebangsaan dari Karangtaruna se-DIY yang diikuti seribuan orang di Stadion Mandala Krida. Kemah kebangsaan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ar (KGPAA) Paku Alam X, Jumat (16/12).

Advertisement

Turut menghadiri Ketua Kwarda Pramuka DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, Ketua Karang Taruna DIY GKR Condrokirono, Pelaksana tugas Walikota Jogja Sulistiyo, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Supriyanto, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DIY.

Pembukaan ditandai dengan pelepasan 56 burung merpati yang menandai Hari Ulang Tahun Karang Taruna ke-56. Kemudian pementasan berbagai kesenian, serta pemberian penghargaan.

Wakil Gubernur dalam sambutannya mewakili Gubernur DIY, mengatakan peringatan HKSN merupakan upaya untuk mengenang menghayati, dan meneladani, dan semangat persatuan, kegotongroyongan, serta kekeluargaan rakyat Indonesia, bahu membahu mempertahankan kedaulatan bangsa.

Advertisement

Paku Alam X mengatakan jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kerelaan berkorban tanpa pamrih yang tumbuh di masyarakat harus dikembangkan, direvitalisasi, didayagunakan dalam kehidupan berbangsa di saat kebinekaan Indonesia tengah mengalami ujian seperti sekarang ini.

“Saat ini bangsa Indonesia masih berhadapan dengan berbagai masalah kesejahteraan sosial yang meliputi kemiskinan, ketelantaran, keterpencilan, ketunaan, dan kebencian,” katanya. Sementara pemerintah memiliki keterbatasan sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat.

Lebih lanjut Paku Alam Mengatakan kesetiakawanan sosial  merupakan instrumen menuju kesejahteraan masyarakat  gerakan peduli dan berbagi oleh, dari, dan untuk masyarakat, baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.

Advertisement

Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Supriyanto mengatakan rangkaian HKSN dilakukan sebulan. Kemah kebangsaan yang digelar selama tiga hari, kemarin merupakan puncaknya. Namun diluar itu, kata dia, kesetiakawanan merupakan budaya yang harus melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Untung berharap dari HKSN tersebut mampu mengembangkan rasa menghargai, kerelawanan, dan saling menghormati, “Dari kesetiakawanan akan muncul akan muncul harmonisasi, dari harmonisasi akan muncul saling membantu, setelah saling peduli akan tercapai kesejahteraan sosial,” ujar Untung.?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif