Jogja
Sabtu, 17 Desember 2016 - 18:48 WIB

KECELAKAAN KALI PROGO : 24 Hilang Terseret Arus, Bocah 14 Tahun Belum Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Kecelakaan Kulonprogo terjadi di Kali Progo

Harianjogja.com, BANTUL-Pencarian hari kedua tubuh Enggar Pamungkas, 14, bocah yang terseret arus Sungai Progo belum menunjukkan hasil positif. Hingga Sabtu (17/12/2016) sore, sekitar 30 orang personel gabungan Tim SAR, Polsek Pajangan, Ditpolair Polda DIY, dan TNI masih terus melakukan pencarian.

Advertisement

Sayangnya, akibat cuaca buruk, pencarian itu kembali dihentikan. Pasalnya sejak Sabtu (17/12/2016) pagi, debit air Sungai Progo memang terus mengalami peningkatan lantaran hujan deras yang mengguyur daerah hulu.

Kapolsek Pajangan AKP Suyanto mengatakan, pencarian dalam kondisi debit sungai yang meninggi, selain tak efektif juga membahayakan nyawa tim pencari. Itulah sebabnya, pencarian pun untuk sementara dihentikan.

Dijelaskannya, hingga kini pihaknya bersama tim SAR telah memetakan setidaknya ada 4 titik pencarian yang berjarak beberapa meter dari lokasi terseretnya tubuh korban. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet yang menyisir sepanjang tepi timur Sungai Progo ke arah selatan. “Tapi sampai sekarang belum menunjukkan hasil. Doakan saja,” kata Suyanto.

Advertisement

Seperti diketahui, Jumat (16/12/2016) lalu, sekitar pukul 15.30, Enggar Pamungkas, warga Kaliwaru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo terseret arus sungai Progo. Kejadian itu berawal ketika korban dan empat kawannya bermain-main di tepi Sungai Progo sisi timur, tepatnya di Dusun Plambongan, Desa Triwidadi.

Tak lama tiga orang di antaranya termasuk korban justru memutuskan untuk mandi di tepian sungai itu. Selang beberapa saat, korban mendadak berteriak minta tolong pada dua kawannya. Sontak kedua kawannya itu berupaya menolong dengan meraih tangan korban.

“Tapi karena derasnya pusaran air, uluran tangan kawan korban itu pun lepas. Korban akhirnya terseret arus pusaran,” papar Suyanto.

Advertisement

Membenarkan, Jumadi, salah satu warga yang berada di sekitar lokasi, mengaku dikejutkan dengan teriakan kawan korban saat meminta tolong. Melihat hal itu, ia dan beberapa warga lantas mencoba menyisir di sekitar lokasi kejadian. “Tapi karena arusnya deras, kami minta bantuan tim SAR dan polisi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif