Soloraya
Jumat, 16 Desember 2016 - 20:15 WIB

WISATA SOLO : Pengeluaran Wisman Rp5 Juta/Orang, Paling Besar untuk Biro Perjalanan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi turis asing (Dok. Solopos.com)

Wisata Solo, wisatawan asing yang berkunjung ke Solo rata-rata mengeluarkan dana Rp5 juta per orang.

Solopos.com, SOLO — Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing ke Solo pada 2015 mencapai 16.301 orang. Sedangkan pengeluaran rata-rara wisman selama di Solo senilai Rp5.250.858 per orang atau total Rp85,59 miliar.

Advertisement

Data tersebut berdasarkan survei Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo terkait struktur pengeluaran wisatawan dan investasi pariwisata yang dibukukan dalam Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda) Solo 2016.

Menurut survei tersebut, pengeluaran tertinggi wisman bukan untuk sewa hotel atau penginapan, tapi membayar biro perjalanan wisata dengan persentase 35,9% dari total pengeluaran. Sementara itu, Disbudpar Solo juga mencatat pada 2015 jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) di Kota Bengawan mencapai 2.942.105 orang.

Kabid Sarana Wisata Disbudpar Solo, Suwoto, mengatakan total pengeluaran yang dibelanjakan wisnus dengan jumlah tersebut totalnya Rp553,46 miliar. Apabila dihitung rata-rata, lanjut dia, pengeluaran warga negara Indonesia (WNI) yang berwisata ke Solo Rp188.117 per orang.

Advertisement

“Disbudpar melakukan survei terkait struktur pengeluaran wisatawan dan investasi pariwisata. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui dampak pariwisata terhadap ekonomi daerah. Kami mendapati pada 2015 rata-rata pengeluaran wisnus di Solo senilai Rp188.177 per orang,” kata Suwoto saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (15/12/2016).

Suwoto memaparkan pengeluaran wisnus terbanyak untuk sektor hotel atau penginapan yang mencapai 31,65% dari total pengeluaran. Pengeluaran terbesar kedua untuk suvenir atau oleh-oleh sebesar 13,45%. Sedangkan pengeluaran terkecil pada sektor pertunjukan seni, budaya, atau rekreasi yang hanya 1,8%.

“Kami telah menyusun Nesparda sebagai amanat UU Kepariwisataan No. 10/2009. Daerah provinsi maupun kabupaten atau kota perlu membuat Nesparda ini. Kami baru tahun ini bisa menerbitkan Nesparda yang memuat berbagai macam data pokok tentang peranan pariwisata terhadap perekonomian daerah,” jelas Suwoto.

Advertisement

Suwoto menyatakan struktur peneeluaran wisnus berbeda dengan wisman. Dia menjabarkan jumlah kunjungan wisman ke Solo pada 2015 hanya mencapai 16.301 orang dengan pengeluaran rata-rara Rp5.250.858 per orang. Suwoto menerangkan pengeluaran terbesar wisman untuk membayar biro perjalanan wisata dengan persentase 35,9% dari total pengeluaran.

“Kegiatan pariwisata di Solo mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendapatan asli daerah dan mempu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Dampak kegiatan pariwisata terhadap perekonomian Kota Solo merupakan dampak dari pengeluaran wisnus, wisman, dan wisatawan nasional terhadap variabel ekonomi secara makro,” terang Suwoto.

Terpisah, Kepala Disbudpar Solo, Eny Tyasni Suzana, menyatakan Kota Solo dapat menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia apabila mampu mengembangkan dan menciptakan diversifikasi daya tarik wisata yang mempunyai ciri dan keunikan dibanding destinasi wisata di daerah lain. Menurut dia, saat ini diperlukan penerapan standardisasi usaha pariwisata yang bertujuan meningkatkan kualitas layanan kepada wisatawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif