Soloraya
Jumat, 16 Desember 2016 - 17:40 WIB

PELAYANAN PUBLIK SUKOHARJO : Call Center PDAM Dibanjiri Keluhan Pelanggan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi air minum dari keran. (Dok/Solopos.com)

Pelayanan publik Sukoharjo, sejak diluncurkan Juli 2016 lalu, layanan call center PDAM dibanjiri keluhan pelanggan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Layanan call center PDAM Tirta Makmur Sukoharjo dibanjiri aduan dan keluhan pelanggan. Layanan call center itu beroperasi 24 jam untuk meningkatkan kualitas pelayanan langanan air.

Advertisement

Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Makmur Sukoharjo, M. Mahfud Faozi, mengatakan jumlah aduan maupun keluhan pelanggan air mencapai 40 pelanggan-50 pelanggan/hari. Biasanya, para pelanggan mengeluhkan pasokan air macet, warna air keruh atau jaringan pipa bocor. Petugas segera merespons aduan dan keluhan para pelanggan itu.

“Ada pelanggan yang marah-marah karena warna air keruh. Tidak masalah karena kami bisa mengetahui lokasi-lokasi jaringan pipa air bersih yang bermasalah dan segera memperbaikinya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (16/12/2016).

Faozi memantau langsung call center PDAM untuk mengetahui aduan maupun keluhan pelanggan. Apabila keluhan belum ditangani, pelanggan bakal kembali menyampaikan informasi  ihwal pasokan air bersih sehingga petugas di lapangan harus benar-benar memperbaiki instalasi jaringan pipa air bersih di lokasi yang dikeluhkan.

Advertisement

Call center PDAM itu diluncurkan pada Juli 2016 namun hanya sebatas menampung aduan dan keluhan pelanggan saat jam kerja. “Mulai September, call center PDAM beroperasi 24 jam. Jika ada keluhan pelanggan pada malam hari pun tetap kami tangani. Ini sebagai wujud komitmen PDAM meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Silakan menyampaikan saran dan keluhan melalui nomor call center 082111414111,” papar dia.

Beroperasinya call center PDAM memengaruhi naiknya pendapatan perusahaan daerah tersebut. Keluhan pelanggan langsung ditangani petugas. Otomatis para pelanggan lebih banyak memanfaatkan air bersih.

Kondisinya berbeda jika keluhan pelanggan tak segera ditangani. Mereka memilih memanfaatkan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari seperti mandi, memasak, atau mencuci.

Advertisement

Lebih jauh, Faozi berencana  melakukan reklasifikasi pelanggan air pada 2017. Saat ini, Faozi masih menunggu regulasi mengenai reklasifikasi pelanggan. “Sekarang masih menunggu payung hukum reklasifikasi pelanggan air. Bisa jadi kondisi perekonomian pelanggan air berubah selama lima tahun terakhir. Karena itu butuh reklasifikasi pelanggan air.”

Sementara itu, seorang pelanggan air bersih asal Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Suwardi, 43, mengapresiasi layanan call center PDAM yang telah beroperasi selama enam bulan. Para pelanggan bisa langsung menyampaikan saran atau keluhan ihwal pasokan air bersih.

Selama ini, para pelanggan bingung saat pasokan air macet atau air berwarna keruh. Mereka hanya bisa menunggu hingga pasokan air bersih kembali mengalir. “Prioritas utama yang harus diperhatikan adalah peningkatan kualitas pelayanan pelanggan air. Kami sudah membayar tagihan setiap bulan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif