Jogja
Jumat, 16 Desember 2016 - 15:55 WIB

KONSUMSI GAS DIY : Bright Gas Belum Diminati Warga Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bright gas atau elpiji kemasan tabung isi 5,5 kg produksi PT Pertamina. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Konsumsi Gas DIY untuk ukuran 5,5 kilogram belum tinggi di Bantul

Harianjogja.com, BANTUL—Produk liquified petroleum gas (LPG), Bright Gas berukuran 5,5 kilogram telah resmi dilurcurkan dan dipasarkan oleh Pertamina. Namun di pasaran produk baru tersebut belum diminati masyarakat, sebab harganya dinilai lebih mahal dibandingkan gas melon ukuran 3 kilogram.

Advertisement

Pemilik pangkalan gas, Bantul Jaya di Jalan Jendral Sudirman, Nur Jayanti, mengakui belum banyak pembeli yang berminat dengan Bright Gas. Pembeli kata dia juga tidak menentu.

“Tidak tentu, kadang sehari ada satu atau dua, kadang ya tidak ada sama sekali. Kalau yang 3 kilo ada, ya pada milih yang 3 kilo. Mau dia pakai mobil tetap saja pilih yang 3 kilo, sekali beli tiga tabung,” kata dia, Kamis (15/12/2016).

Menurut Nur, Brigt Gas memang dinilai lebih mahal oleh konsumen. Pasalnya harga gas beserta tabungnya senilai Rp340.000 dan harga isi ulangnya Rp62.500. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan gas melon beserta tabungnya yang dibandrol sekitar Rp150.000 dan isi ulang senilai Rp15.500.

Advertisement

Sementara itu dia menyatakan terkait program penukaran tabung gas ukuran 3 kilogram ke Bright Gas ukuran 5,5 kilogram, sampai saat ini belum mendapatkan pemberitahuan dari Pertamina. Sehingga pihkanya belum melayani penukaran. Namun pihaknya  tetap menyediakan Bright Gas ukuran 5,5 kilogram di pangkalannya sebagai bentuk pelayanan konsumen.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif