News
Kamis, 15 Desember 2016 - 14:15 WIB

REI Optimistis Penjualan Rumah pada 2017 Kian Mudah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kompleks perumahan (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Para pebisnis yakin penjualan rumah ke depan kian membaik.

Solopos.com, SOLO — Kalangan pebisnis properti optimistis penjualan rumah pada tahun depan lebih baik jika ketimbang tahun 2016 ini. Sebab, proses perizinan akan lebih mudah, penyaluran bantuan lebih baik, dan banyak unit yang telah siap dijual.

Advertisement

Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jateng, M. R. Priyanto, mengatakan bermacam kendala membuat realisasi penjualan rumah tidak sesuai dengan target, di antaranya terbatasnya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi suku bunga (SSB) yang belum lancar, dan perizinan di daerah yang belum seusai arahan pemerintah pusat.

Meski begitu, dia optimistis pada 2017 penjualan rumah akan semakin mudah dan mampu mencapai target. Hal ini karena pemerintah memastikan tetap menyalurkan FLPP, SSB, dan bantuan uang muka Rp4 juta. Pemerintah daerah sudah mulai melakukan penyederhanaan perizinan. Selain itu, situasi ekonomi dinilai lebih stabil dan diharapkan situasi politik juga lebih baik.

Advertisement

Meski begitu, dia optimistis pada 2017 penjualan rumah akan semakin mudah dan mampu mencapai target. Hal ini karena pemerintah memastikan tetap menyalurkan FLPP, SSB, dan bantuan uang muka Rp4 juta. Pemerintah daerah sudah mulai melakukan penyederhanaan perizinan. Selain itu, situasi ekonomi dinilai lebih stabil dan diharapkan situasi politik juga lebih baik.

“Target penjualan rumah di Jateng, tahun depan tetap sama, yakni 10.000 unit setahun. Lahan tidak ada kendala, Jateng bisa membangun 20.000 unit dan saat ini sudah ada 3.000 unit rumah di Soloraya yang siap,” ungkap Priyanto saat ditemui wartawan di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Rabu (14/12/2016).

Menurut dia, permintaan rumah masih cukup tinggi, dari aparatur sipil negara (ASN) di Solo masih ada lebih dari 1.900 orang yang belum memiliki rumah dan diperkirakan sekitar 10.000 ASN di Soloraya belum memiliki rumah. Oleh karena itu, 3.000 unit rumah subsidi diyakini mampu terserap.

Advertisement

Oleh karena itu, meski pada 2017 harga rumah subsidi mulai naik menjadi Rp123 juta, ia menilai masih bisa dijangkau oleh masyarakat. Menurut dia, penjualan rumah komersil juga akan semakin baik dengan adanya tax amnesty atau pengampunan pajak.

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., juga mengaku optimistis penjualan rumah tahun depan akan lebih baik. Dia pun mengatakan target penjualan rumah murah dinaikkan dari 4.500 unit menjadi 5.000 unit.

Kepala Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Solo, Anggarani, mengungkapkan penyaluran kredit telah dihentikan pada Selasa (13/12/2016). Hal ini karena laporan penyaluran FLPP harus diserahkan pada Kamis (15/12/2016). Penyaluran KPR telah diberikan kepada lebih dari 1.000 unit rumah di tahun ini.

Advertisement

“Tahun depan penyaluran KPR diprediksi bisa lebih baik dan optimistis bisa menyalurkan untuk 2.000 rumah. Hal ini karena banyak pengembang yang telah memulai pembangunan, bahkan sudah ada unit yang siap jual. Selain itu, banyak pengembang yang berencana membangun rumah murah lebih dari 1.000 unit di tahun depan,” ujarnya.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Budi Hartono, mengatakan FLPP yang mulai disalurkan Oktober 2007 telah disalurkan kepada lebih dari 485.000 unit dengan nilai sekitar Rp27 triliun.

Tahun depan, FLPP akan naik dari Rp9,2 triliun menjadi Rp9,7 triliun untuk lebih dari 120.000 unit. SSB juga tetap diberikan sehingga suku bunga yang harus dibayar masyarakat tetap ringan, yakni dari 12% menjadi 5%.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif