Soloraya
Kamis, 15 Desember 2016 - 16:40 WIB

PASAR TRADISIONAL BOYOLALI : Kelar Direvitalisasi, Pasar Sambi dan Pasar Klego Segera Diresmikan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan Pasar Sambi setelah proses revitalisasi selesai. Foto diambil akhir pekan lalu. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Boyolali, dua pasar tradisional yang direvitalisasi tahun ini sudah siap diresmikan.

Solopos.com, BOYOLALI — Revitalisasi dua pasar tradisional, yakni Pasar Sambi dan Pasar Klego, Boyolali, kelar. Pedagang di kedua pasar tersebut yang saat ini menempati pasar darurat tinggal menunggu peresmian dan relokasi ke pasar tersebut.

Advertisement

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar (PPP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali, Tri Arjono, mengatakan sesuai rencana Pasar Sambi bakal diresmikan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, mengingat proyek revitalisasi pasar tersebut menggunakan ABPN senilai Rp6 miliar.

Sedangkan Pasar Klego akan diresmikan Bupati Boyolali Seno Samodro. Pembangunan Pasar Klego dibiayai APBD, yakni pembangunan tahap pertama senilai Rp1,8 miliar, tahap kedua senilai Rp404 juta, dan tahap ketiga senilai Rp 1,9 miliar.

Disperindag akan kembali mengalokasikan anggaran senilai Rp100 juta pada APBD 2017 untuk perataan lahan di sisi timur Pasar Klego. Kedua pasar tersebut akan diresmikan awal tahun depan.

Advertisement

Tri menjelaskan Pasar Sambi dibangun tetap dengan konsep satu lantai. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (15/12/2016), halaman pasar tersebut sudah tertutup paving sehingga dipastikan lingkungan pasar akan tetap nyaman saat hujan. “Tidak seperti dulu yang selalu becek saat hujan deras,” kata Tri kepada Solopos.com, Kamis.

Pasar Sambi direvitalisasi dengan membangun kembali 18 los masing-masing berukuran 6 meter x 4,5 meter dan 19 los berukuran 8 meter x 4,5 meter. Pelaksana proyek juga membangun 31 ruangan meliputi kios pasar dan kantor pasar. Pasar tersebut diharapkan mampu menampung seratusan pedagang, baik pedagang oprokan maupun pedagang kios.

Diharapkan setelah pembangunan pasar selesai tak ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan. “Yang berbeda dengan pasar tradisional lainnya, pasar tersebut menyediakan satu ruangan tertutup untuk ruang laktasi atau ibu menyusui,” tambah dia.

Advertisement

Pedagang kelontong di Pasar Sambi, Sarno, 41, berharap pedagang segera dipindahkan dari pasar darurat di Lapangan Desa Tempursari ke bangunan pasar yang baru. “Harapannya pasar yang baru bisa ramai setiap hari tidak hanya hari pasaran tertentu.”

Sementara itu, untuk merelokasi pedagang di Pasar Klego dari lokasi lama (depan Polsek Klego atau sisi utara jalan raya Klego-Andong) ke lokasi pasar yang baru (depan jalan raya Simo-Klego), Disperindag masih berembuk dengan paguyuban pedagang.

Lokasi Pasar Klego yang lama akan digunakan untuk ruang terbuka dan sebagian lahan akan dimanfaatkan untuk garasi mobil pemadam kebakaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif