News
Kamis, 15 Desember 2016 - 19:00 WIB

Ini Makna Tangisan Ahok Saat Sidang Penistaan Agama di Mata Pengamat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Pool/Tatan Syuflana)

Sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok dilangsungkan Selasa (13/12/2016).

Solopos.com, JAKARTA — Sidang kasus dugaan penistaan agama digelar kali pertama, Selasa (13/12/2016). Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menangis saat membacakan nota keberatan (eksepsi) atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

Advertisement

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menganggap tangisan Ahok itu sukses mendapatkan perhatian publik.

Hal ini, lanjut Hendri, secara tak langsung dimanfaatkan Ahok dan tim pemenangan pasangan Ahok-Djarot untuk meraih dukungan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

“Iya, pasti itu dia lakukan, dan memang harus begitu untuk mendapat simpati publik,” ujar Hendri kepada Okezone, Kamis (15/12/2016).

Advertisement

Seperti masyarakat lainnya, Hendri juga merasa terkejut dengan tangisan yang dikeluarkan Ahok. Mengingat Ahok selama ini dikenal sebagai seorang keras dan kerap marah saat memimpin DKI Jakarta.

“Tapi memang cukup mengagetkan melihat Ahok yang biasanya meledak-ledak dan mengumpamakan dirinya sendiri seperti Nelson Mandela menangis,” ungkapnya.

Meski begitu, Hendri tetap meminta semua pihak untuk fokus dengan substansi persidangan, yang baru saja dibuka dengan pembacaan dakwaan dari JPU.

Advertisement

“Tapi yang harus kita Perhatikan adalah isi dakwaan jaksa, apakah memang dakwaan jaksa sudah sesuai dengan yang selama ini menjadi perhatian masyarakat atau tidak,” tutur Hendri.

Seperti diketahui Ahok menangis saat menceritakan riwayat hidupnya. Ahok yang lahir dari pasangan nonmuslim di Belitung Timur, kemudian diangkat menjadi anak oleh keluarga muslim asal Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan.

Kecintaan Ahok kepada keluarga angkatnya begitu membekas di hati Ahok. Suara Ahok tertahan ketika menceritakan kisahnya merawat sang ibu angkat hingga ke permakamannya. Bahkan seusai persidangan, Ahok pergi ke ruang mediasi di gedung eks Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Di sana, kakak angkatnya, Nana Riwayatie telah menunggu. Di ruangan itu lah, keduanya menangis bersama. Nana yang berhijab memeluk Ahok dari belakang ketika gubernur nonaktif DKI Jakarta itu sedang duduk. Keduanya terlihat sangat sedih seusai menjalani sidang perdana tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif