Jogja
Kamis, 15 Desember 2016 - 16:44 WIB

BENCANA GUNUNGKIDUL : Rumah Muji Suwito Porak-poranda Dihajar Angin

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing rumah milik Samsudin yang tersapu angin kencang pada Minggu (16/10/2016) siang. (Foto istimewa)

Bencana Gunungkidul terjadi berupa angin kencang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Sebuah rumah di Kecamatan Purwosari, Gunungkidul rusak berat dihajar angin kencang pada Rabu (14/12/2016) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun penghuni rumah harus mengungsi.

Advertisement

Angin kencang memporak-porandakan rumah Muji Suwito, 80 warga Dusun Wuni, Giricahyo, Purwosari pada Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Kepala Polsek Purwosari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mursidiyanto menceritakan, angin kencang pertama menerbangkan hampir seluruh atap genteng rumah korban.

Angin yang mengganas itu juga menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah tersebut. Akibatnya kata dia, dinding rumah jebol, dan bangunan itu kini tanpa atap sebagai pelindung.

Advertisement

“Rumahnya termasuk rusak berat. Selain atapnya nyaris habis karena genteng berterbangan, dinding juga jebol karena pohon tumbang,” kata Mursidiyanto, Kamis (15/12/2016).

Beruntung kata dia, bencana tersebut tidak sempat merobohkan rumah serta melukai penghuninya. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. “Hanya kerugian material sekitar Rp5 juta,” imbuhnya lagi.

Pada Kamis, warga bersama perangkat desa dan aparat keamanan setempat bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak akibat angin kencang. Sejatinya kata Mursidiyanto, kerusakan akibat angin kencang terbilang jarang di Purwosari. Tahun lalu, menurutnya tidak ada rumah rusak akibat dihajar angin kencang.

Advertisement

Terpisah, Sekretaris Camat Purwosari Esi Suharto mengatakan, akibat rumah rusak berat Muji Suwito kini mengungsi ke rumah tetangganya untuk tempat berteduh sementara rumahnya belum selesai diperbaiki. “Sementara penghuni diungsikan ke tetangga atau saudara dekat,” kata Esi Suharto.

Menurut Esi, rumah korban terbilang tua dan rapuh sehingga rentan rusak dihajar angin kencang. Rumah kayu berdinding gedek tersebut kata dia kini rusak parah tidak bisa ditempati. “Makanya warga dibantu TNI dan Polri kerja bakti untuk mendirikan lagi rumah itu,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif