Jogja
Rabu, 14 Desember 2016 - 00:40 WIB

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Petani Kwalahan Tangani Serangan Hama Keong Mas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama keong

Jika terus dibiarkan maka dapat mengganggu perkembangan tanaman padi yang dimiliki.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Petani di Kecamatan Playen khawatir dengan perkembangan hama keong mas (Pomacea Canaliculata) yang makin tak terkendali. Pasalnya jika terus dibiarkan maka dapat mengganggu perkembangan tanaman padi yang dimiliki.

Advertisement

Salah seorang Petani di Desa Playen, Kecamatan Playen, Tumiran mengaku serangan hama keong mas sudah terjadi sejak beberapa minggu lalu. Namun serangan makin mengganas sejak satu minggu yang lalu.

Dia mengaku sudah berupaya mengatasi dengan jalan mengambil keong-keong yang berada di area persawahan. Namun upaya tersebut urung membuahkan hasil karena jumlah populasinya tidak berkurang.

“Setiap hari saya terus memunguti keong-keong itu, tapi jumlah populasinya belum berkurang. dalam sekali pungut, saya bisa mendapatkan keong sebanyak satu plastic besar,” katanya kepada wartawan, Selasa (13/12/2016).

Advertisement

Untuk penyebab datangnya ribuan hama keong ini, Tumiran mengaku tidak tahu persis. Namun dia menduga populasi itu meningkat seiring curah hujan yang tinggi sehingga proses perkembanganbiakan menjadi semakin cepat. “Saya kira ini belum seberapa karena keong-keong itu juga telah bertelur meski telah berupaya diberantas. Bahkan beberpaa hari lalu ada anak-anak yang ikut mencari untuk dimasak, tapi ini juga tidak membuat jumlah populasi jadi berkurang,” paparnya.

Dia pun berharap serangan hama keong mas ini dapat diatasi. Pasalnya jika terus dibiarkan maka dapat menganggu proses perkembangan padi milik para petani. “Mudah-mudahan dinas segera bertindak karena hama ini sudah membuat petani kwalahan dalam menangani serangan itu,” kata Tumiran.

Serangan hama tidak hanya terjadi di wilayah Playen, karena wilayah lain seperti Kecamatan Karangmojo juga terjadi sama. hanya saja, serangan tersebut bukan karena keong tapi karena hama yang lain. “Saya belum tahu hamanya apa, tapi serangan itu membuat padi saya menguning dan mati di usia muda,” kata Sutinah, salah seorang petani di Desa Bejiharjo, Karangmonjo.

Advertisement

Dia menjelaskan, upaya penanganan dilakukan dengan jalan melakukan penyemaian dan menyemprot dengan pestisida. Hasilnya pun sudah mulai terlihat dimana padi menunjukan perkembangan yang baik. “Akibat serangan itu, saya terpaksa melakukan perawatan secara insentif,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Azman Latif mengaku sudah mendengar keluhan petani tentang serangan hama keong mas. Kendati demikian, ia belum bisa menentukan berapa luasan lahan yang terserang hama itu. “Masih dalam pendataan, jadi untuk luasan belum diketahui pasti,” katanya.

Menurut dia, usai melakukan pendataan nanti akan dilakukan upaya pemberantasan secara bersama-sama. Sebab hal itu perlu dilakukan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif