News
Rabu, 14 Desember 2016 - 11:15 WIB

Pembangunan Rumah Bersubsidi di Jateng Tak Capai Target

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah bersubsidi. (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Pembangunan rumah bersubsidi di Jateng tak mencapai target.

Solopos.com, SOLO — Real Estat Indonesia (REI) menilai target pembangunan rumah bersubsidi di Jateng pada tahun ini dinilai tidak akan terapai. Hal itu karena dari target 10.000 unit baru dibangun sekitar 8.000 unit hingga Oktober 2016.

Advertisement

Ketua REI Jateng, M.R. Priyanto, menyampaikan kendala yang dialami adalah perubahan sistem penyaluran bantuan di perbankan, dana bantuan rumah murah yang terbatas, dan kemudahan perizinan yang belum sepenuhnya dijalankan oleh pemerintah daerah (pemda).

REI Jateng mencatat pada 2013 pembangunan rumah murah mencapai 14.000 unit dan terus menurun dengan penurunan paling tajam pada 2015 yang tidak ada 8.000 unit dalam setahun. Padahal lahan tersedia dan permintaan tinggi.

“Lahan anggota REI Jateng cukup luas dan bisa digunakan untuk membangun 20.000 unit rumah. Namun realisasi rumah murah terkendala perubahan sistem di perbankan dan minimnya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan [FLPP] sehingga realisasi penjualan tidak bisa tinggi,” ungkap Priyanto, Selasa (13/12/2016).

Advertisement

Menurut dia, dana pembiayaan rumah murah dari pemerintah telah habis pada November sehingga Desember penyaluran FLPP ditutup.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini sedang digalakkan pembangunan rumah untuk polisi dan aparat sipil negara (ASN). Hal ini karena TNI/Polri tidak hanya bisa mendapat bantuan dari pemerintah tapi juga Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) berupa uang muka.

Menggandeng BRI, proyek ini telah dijalankan di tiga kota di Jateng. Sementara itu, bagi ASN ada bantuan dari empat bank pembangunan daerah, yang berada di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Bank daerah di Jawa yang ditunjuk adalah Bank Jateng.

Advertisement

Selain itu, ada juga bantuan uang muka Rp4 juta dari pemerintah dan Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) PNS. “Bantuan pembiayaan rumah ini tidak hanya untuk FLPP tapi juga rumah komersial,” kata dia.

Ketua REI Soloraya, Anthony Hendro Abadi P., mengaku optimistis target pembangunan rumah murah di Soloraya sebanyak 4.500 unit dapat tercapai hingga akhir tahun ini.

“Kami optimistis bisa tercapai tapi sampai saat ini kami masih mendata total rumah murah yang telah dibangun oleh anggota,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif