Jateng
Rabu, 14 Desember 2016 - 17:50 WIB

MAULID NABI : Kodim Kendal Gelar Kirab Merah Putih

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Kirab Al Karomah Merah Putih yang dimulai dari lapangan sepak bola Desa Selokaton, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (11/12/2016) pagi. (Kendalkab.go.id)

Maulid Nabi Muhammad di Kendal dimeriahkan dengan kirab merah putih yang digelar Kodim Kendal.

Semarangpos.com, KENDAL – Komando Distrik Militer (Kodim) 0715/Kendal bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Ki Bodo Sukorejo menggelar kirab yang bertajuk Kirab Al Karomah Merah Putih dalam memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad. Kirab tersebut dibuka Komandan Kodim (Dandim) 0715/Kendal Letkol Inf Pitter Dwi Ardianto di lapangan sepak bola Desa Selokaton, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (11/12/2016) pagi.

Advertisement

Kirab tersebut diikuti ribuan peserta yang berasal dari semua lapisan masyarakat di Kabupaten Kendal. Peserta yang mengikuti di antaranya adalah anggota TNI, santri ponpes, anggota Banser, dan anggota dari beberapa perguruan bela diri yang ada di Kabupaten Kendal. Kirab dimulai dari lapangan sepak bola di Desa Selokaton dan berakhir di Ponpes Ki Bodo. Itu artinya peserta menempuh perjalan kirab dengan berjalan kaki sepanjang 4 km.

Sebelum berangkat, semua peserta diwajibkan memakai ikat kepala berwarna merah putih dengan lebar 8 cm dan panjang 1 m. Letkol Inf Pitter Dwi Ardianto mengatakan bahwa ikat kepala itu adalah simbol keberanian Bangsa Indonesia “Merah putih adalah simbol dan jangan pernah kita lelah untuk merawat dan mencintainya. Bangsa Indonesia bisa berdiri tegak sampai saat ini karena ada kita semua,” ujarnya seperti dikutip laman resmi Internet Pemerintah Kabupaten Kendal.

Pitter juga mengungkapkan Indonesia tidak berdiri karena persamaan, namun terbentuk karena perbedaan, baik warna kulit, suku, ras, agama dan sebagainya. Ia juga mengimbau kepada selutuh masyarakat untuk tidak terprovokasi isu SARA yang dapat memecah persatuan bangsa. “Indonesia terbentuk atas keberagaman, jangan pernah terpecah demi NKRI, kita harus bersama-sama merawat merah putih dan negara Indonesia sepenuh jiwa dan raga. Mari kita pertahankan setiap jengkal tanah dengan darah dan jiwa kita,” pungkasnya.

Advertisement

Setelah pelaksanaan kirab Al-Karomah Merah Putih selesai, dilaksanakan garebek tumpeng di Ponpes Ki Bodo Sukorejo. Selain itu, acara juga dilanjutkan dengan kegiatan istighosah akbar, pemberian bantuan kepada anak yatim piatu, pengajian, dan hiburan ketoprak. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semaerangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif