Soloraya
Selasa, 13 Desember 2016 - 14:40 WIB

WISATA BOYOLALI : Ini Alasan Bupati Seno Membangun Banyak Ikon Baru

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wisata Boyolali, Bupati Boyolali Seno Samodro membangun cukup banyak ikon baru di wilayahnya.

Solopos.com, BOYOLALI — Bupati Boyolali Seno Samodro mengungkapkan alasannya membangun banyak ikon baru di wilayah yang dipimpinnya.

Advertisement

Dia menargetkan pada 2021 atau menjelang akhir masa jabatannya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Boyolali bisa mencapai 2 juta orang setahun. Hal ini disampaikan Seno dalam beberapa kesempatan yang biasanya diikuti dengan pemaparan rencana pembangunan proyek mercusuar di Boyolali.

Untuk saat ini, kunjungan wisatawan ke Boyolali masih sangat minim. Menurut Seno, hanya ratusan ribu wisatawa yang berkunjung ke Boyolali per tahun. Hal itu karena atraksi wisata yang dikelola seadanya. Sebut saja Tlatar, Pengging, Selo, dan Taman Makam Yosodipuro.

Advertisement

Untuk saat ini, kunjungan wisatawan ke Boyolali masih sangat minim. Menurut Seno, hanya ratusan ribu wisatawa yang berkunjung ke Boyolali per tahun. Hal itu karena atraksi wisata yang dikelola seadanya. Sebut saja Tlatar, Pengging, Selo, dan Taman Makam Yosodipuro.

“Saya ingin jumlah wisatawan di Boyolali bisa dua kali lipat dari jumlah penduduk Boyolali [kurang lebih 1 juta orang], sampai 2 juta orang. Itu target saya sehingga saya membangun banyak sekali ikon-ikon baru di Boyolali,” kata Seno saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu.

Seno siap menggelontor dana yang tidak sedikit asal ikon yang dibangun benar-benar menarik perhatian wisatawan untuk datang ke Boyolali. “Saya enggak mau bikin bangunan sekelas inpres. Mahal sedikit tidak masalah, minimal orang datang selfie di tempat itu.”

Advertisement

Seno juga akan membagun jembatan di lingkungan Taman Sono Kridanggo yang akan dibangun mirip Golden Gate di San Fransisco. Ada juga  hutan tengah kota yang akan dibangun di sekitar Rumdin Boyolali di Jl. Merbabu, dan lain-lain.

“Ada 17 ide yang nilainya bisa mencapai Rp75 triliun atau 50 Euro. Sebenarnya sudah ada investor dari Amerika yang meminta saya memaparkan 17 ide itu, tapi saya belum bisa menemui mereka. Tidak hanya dari Amerika, ada juga investor dari negara lain salah satunya Beijing [Tiongkok],” kata Seno.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, golden gate dan kereta gantung siap direalisasikan tahun depan. Bupati bahkan sudah memerintahkan pimpinan dinas terkait untuk segera menggelar pertemuan dengan calon investor di Beijing untuk membahas pembangunan kereta gantung.

Advertisement

Dia berharap pada 2018 kereta gantung di tengah kota sudah terpasang sehingga akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. “Ada yang sudah menawarkan 1 kilometer harganya Rp80 miliar. Saya enggak mau, kemungkinan akan kerja sama dengan investor asal Beijing yang harganya hanya Rp40 miliar per kilometer.”

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, M. Kodri, juga menyampaikan saat ini mulai mengonsep pembangunan golden gate dari Taman Kridanggo memutar hingga belakang Luwes Boyolali.

“Kebutuhan anggarannya masih kami hitung lagi sambil menunggu evaluasi dari Gubernur Jateng terkait APBD 2017. Pak Bupati minta tahun depan segera mulai dibangun,” ujar Kodri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif