Soloraya
Senin, 12 Desember 2016 - 15:40 WIB

SEKATEN SOLO 2016 : Dilarang, PKL Nekat Berjualan di City Walk Slamet Riyadi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pejalan kaki berjalan di sekitar PKL yang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi, Senin (12/12/2016) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Sekaten Solo 2016, meski sudah dilarang para PKL tetap nekat berjualan di city walk.

Solopos.com, SOLO — Belasan pedagang kaki lima (PKL) nekat berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi dekat Bundaran Gladak saat meramaikan perayaan Sekaten 2016.

Advertisement

Salah satu PKL, Erni, 42, mengetahui kawasan city walk Jl. Slamet Riyadi tak boleh dipakai PKL untuk berjualan. Meski demikian, dia tetap nekat berjualan di city walk karena ingin meraup untung dengan menarik pembeli dari kalangan pengunjung Sekaten.

Erni menyebut para PKL baru berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi pada Senin (12/12/2016). “Kami mulai berjualan pada hari ini [Senin]. Banyak orang yang berlalu lalang di sekitar Gladak. Mereka akan menuju ke Masjid Agung dan Keraton Solo untuk menyaksikan Grebeg Maulud,” kata Erni saat ditemui Solopos.com di city walk Jl. Slamet Riyadi, Senin pagi.

Erni biasanya berjualan di sisi utara Benteng Vastenburg. Dia berencana berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi hingga perayaan Sekaten usai pekan depan.

Advertisement

Erni meminta pengertian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk memperbolehkan PKL berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi hanya saat perayaan Sekaten setahun sekali. “Kami tetap bayar retribusi saat berjualan di sini [city walk]. Pedagang berharap bisa berjualan di sini sampai Sekaten selesai. Kami tidak mengganggu para pejalan kaki. Kami malah membantu mereka apabila mereka lapar dan haus. Banyak pengunjung juga yang parkir kendaraan Graha Soloraya,” jelas Erni.

PKL lainnya, Yulianto, 47, juga meminta pengertian dari Pemkot untuk memperbolehkan pedagang berjualan di city walk Jl. Slamet Riyadi selama perayaan Sekaten. Dia mengaku belum mengajukan izin kepada Pemkot untuk berjualan di city walk. Yulianto mengklaim keberadaan PKL di city walk tidak mengganggu pengunjung.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif