SOLOPOS.COM - Cerita tentang bekas mes Arseto di Panularan (Facebook)
Lapangan Kadipolo yang berlokasi di eks Rumah Sakit Kadipolo lekat dengan cerita mistis.
Solopos.com, SOLO – Sebuah cerita singkat anggota grup Facebook Info Wong Solo (IWS) tentang bekas mes tim sepak bola Arseto yang berada di Panularan, Kecamatan Laweyan, Solo, mengundang ratusan komentar. Areal yang juga merupakan bagian dari bekas rumah sakit itu lekat dengan cerita mistis.
Cerita tentang kondisi terkini bekas mes tim Arseto itu diunggah oleh akun Pratama Putra di grup Facebook IWS, Kamis (8/12/2016) malam, pukul 20.28 WIB.
Menurut akun tersebut bekas mes tersebut memiliki aura mistis yang kuat. Kemudian akun Pratama Putra membuka diskusi tentang pengalaman anggota grup IWS tentang tempat tersebut.
Menurut akun tersebut bekas mes tersebut memiliki aura mistis yang kuat. Kemudian akun Pratama Putra membuka diskusi tentang pengalaman anggota grup IWS tentang tempat tersebut.
Tim sepak bola Arseto (Arseto FC) merupakan tim sepak bola asal Solo yang didirikan Sigid Harjoyudanto, anak kedua Presiden Soeharto, pada 1978. Klub sepak bola itu menggunakan Stadion Sriwedari sebagai kandang.
Sempat menggunakan beberapa lokasi di Kota Solo sebagai mes, pada 1985 klub tersebut pindah ke Lapangan Kadipolo yang digunakan sebagai mes dan tempat latihan. Areal lapangan itulah yang kini disebut lekat dengan aura mistis.
Berdasarkan informasi laman Dinas Tata Ruang (DTRK) Kota Solo, Rumah Sakit Kadipolo didirikan pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono X. Rumah sakit yang awalnya hanya untuk poliklinik abdi dalem itu pada 1948 pengelolaannya diserahkan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Pada 1976 pasien Rumah Sakit Kadipolo secara bertahap dipindah ke Rumah Sakit Mangkubumen. Hal itu bertujuan untuk pendirian Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK). Berdiri sejak 1977, SPK hanya bertahan hingga 1985, setelah itu areal yang ada berubah menjadi mes Arseto. Meski terbengkalai, lapangan Kadipolo sampai sekarang masih digunakan, baik untuk kompetisi lokal atau latihan Sekolah Sepak Bola (SSB).
Uji Nyali
Diunggah pada Kamis malam, cerita tentang bekas mes Arseto itu menarik perhatian ratusan netizen. Mulai dari yang hanya tanya lokasi, bercerita pengalaman pribadi, hingga yang mengungkapkan kabar burung belaka. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (9/12/2016) siang,pukul 12.15 WIB, sudah ada lebih dari 600 komentar.
Ada netizen yang menyebutkan areal bekas rumah sakit itu pernah digunakan sebagai tempat gantung diri, hal itu dikatakan sebagai salah satu penyebab bekas mes Arseto itu dianggap angker. Ada juga netizen yang mengungkapkan areal tersebut sempat direncanakan sebagai lokasi uji nyali sebuah acara televisi. Namun tidak dizinkan oleh beberapa pihak karena alasan keamanan peserta.
“Hati-hati, dulu saya setiap pulang dari THR Sriwedari sering seperti diikuti perempuan berbusana suster. Bapak hansip juga kerap melihat penampakan,” tulis akun Rian Fernandan.
Akun Mas Didd Return mengaku menjadi saksi peristiwa kesurupan yang terjadi pada salah satu temannya. Ia bercerita peristiwa terjadi pada 2007, saat itu dia sedang berlatih sepak bola dengan teman-temannya. Ada salah satu teman yang kesurupan dan bertingkah layaknya kera.
Di antara banyaknya komentar berbau mistis tentang bekas mes Arseto itu, akun Kevin Putra Eko Pratama memberikan informasi yang menyatakan tempat tersebut aman-aman saja digunakan aktivitas.
Menurut dia, komunitas pecinta burung pleci, Kokocima Solo, kerap mengadakan acara di sana. Ia menambahkan, jika tidak ada niat jahat, semua kegiatan yang dilakukan di situ akan berjalan sesuai rencana. Hanya saja yang berbahaya adalah kondisi bangunan yang mulai tampak reyot terancam roboh. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)