Jogja
Sabtu, 10 Desember 2016 - 06:20 WIB

LONGSOR GUNUNGKIDUL : 3 Rumah Jebol & Rawan Terjadi Bencana Berulang, Warga Direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Iilustrasi longsor (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Longsor Gunungkidul di Gedangsari terjadi hingga puluhan kali.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kecamatan Gedangsari merupakan satu dari enam wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah rawan longsor di Gunungkidul. Dalam setahun, sudah 30 kali longsor melanda wilayah ini.

Advertisement

(Baca Juga : LONGSOR GUNUNGKIDUL : Setahun, 30 Kali Longsor Hajar Gedangsari)

Camat Gedangsari M Setyawan Indriyanto mengatakan puluhan longsor tersebut tidak hanya menutup jalan. Sejumlah rumah dilaporkan roboh akibat diterjang longsor. Sebagian rumah warga terpaksa direlokasi. Ia menyebutkan, sepanjang 2015 sampai sekarang sebanyak tiga rumah warga harus direlokasi karena tempat tinggalnya tidak aman untuk dihuni.

“Rumah jebol dan harus direlokasi itu antara lain di Desa Hargomulyo, Watugajah dan Sampang,” kata dia, Jumat (9/12/2016)

Advertisement

Pemerintah sejatinya telah berupaya menekan risiko bencana dengan membentuk desa tangguh bencana di Gedangsari. Program ini bertujuan menyiapkan warga agar siaga terhadap bencana longsor.

Rentetan bencana longsor yang melanda Gedangsari ditambahkannya belum termasuk kejadian angin kencang dan kebakaran rumah. Sejumlah rumah di Gedangsari tahun ini telah dilaporkan roboh akibat diterjang puting beliung.

Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budhi Harjo sebelumnya mengatakan enam wilayah yaitu Gedangsari, Patuk, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong merupakaan kawasan yang paling rawan terhadap longsor. Kecamatan Gedangsari sejauh ini cukup sering terjadi bencana.

Advertisement

“Kami membentuk enam posko bencana di enam lokasi tersebut untuk memudahkan penanganan saat terjadi bencana,” tutur Budhi Harjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif