Jogja
Jumat, 9 Desember 2016 - 02:40 WIB

BANTUAN UNTUK WARGA MISKIN : Tahun Depan Raskin Masih Dibagikan di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras untuk warga miskin (JIBI/Bisnis/Dok.)

Program raskin yang dijalankan saat ini kemungkinan besar masih akan disalurkan di tahun depan

Harianjogja.com, WONOSARI – Wacana Pemerintah Pusat untuk menerapkan e-Voucher di tahun depan ternyata belum sampai ke Gunungkidul. Pasalnya program pengganti beras untuk warga miskin (raskin) ini baru dilakukan di beberapa daerah percontohan dan Gunungkidul tidak masuk di dalamnya.

Advertisement

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Gunungkidul Bambang Sukemi mengatakan, program raskin yang dijalankan saat ini kemungkinan besar masih akan disalurkan di tahun depan. Kebijakan ini mengacu pada program pemerintah, di mana keberadaan program penggati berupa e-Voucher baru dilakukan percontohan di beberapa wilayah dan belum dijalankan secara nasional.

“Kemungkinan baru beberapa wilayah saja, seperti di DIY baru dilaksanakan di Kota Jogja. Sedang empat kabupaten lain masih menyalurkan bantuan berupa raskin,” kata Bambang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/12/2016).

Meksi masih akan menyalurkan raskin, Bambang mengakui hingga akhir tahun ini belum menerima pagu penerima manfaat di Gunungkidul. Akibatnya jumlah rumah tangga sasaran belum diketahui, namun jika mengacu dengan data lama, maka jumlah penerima tidak akan berubah. Akan tetapi, kata dia, ada permasalahan di mana di 2015 lalu, terdapat program pemutahkhiran data terbaru terkait dengan pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011.

Advertisement

“Kalau berdasar PPLS 2011 jumlah penerima manfaat ada 80.243 Kepala Keluarga, tapi kalau mengacu pada Pemutakhiran Data Terpadu di 2015 kami belum tahu karena datanya belum diberikan,” ungkap mantan Sekretaris KPU ini.
Bambang pun berharap, masalah pagu penerima manfaat bisa selesai sebelum akhir tahun. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat program bantuan mulai disalurkan di tahun depan. “Kalau jumlah penerima tidak jadi soal, karena ditakutkan ada perubahan dan jumlahnya jadi berkurang sehingga bisa menimbulkan masalah,” katanya.

Disinggung mengenai program penyaluran raskin, Bambang mengakui prosesnya dapat berjalan lancar. Bahkan pemkab sudah memberikan tenggat waktu hingga 15 Desember kepada Bulog untuk melakukan penyaluran di tahap akhir di tahun ini. “Intinya tidak ada masalah, tapi kalau memang penerimaan raskin berkualitas jelek maka silahkan laporkan dan pasti akan diganti dengan kualitas yang lebih baik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif