Petugas TBBM Depo Pertamina Teras mengadakan simulasi penanganan kebakaran.
Solopos.com, BOYOLALI — Apa jadinya jika Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) terbakar? Tak terbayangkan bagaimana hebatnya si jago merah itu menyala-nyala melahap bahan bakar minyak (BBM) yang tersimpan di dalamnya.
Semua itu tergambar saat simulasi penanganan kebakaran di Depo Pertamina Teras, Boyolali, Kamis (8/12/2016) pagi. Berawal dari percikan api akibat hubungan pendek arus listrik di kantor Depo Teras, api lantas membesar.
Api menjalar ke sejumlah ruangan lain. Dalam sekejap, api melahap satu ruangan Depo Pertamina. Distribusi BBM ke sejumlah SPBU di Soloraya pun macet.
Api menjalar ke sejumlah ruangan lain. Dalam sekejap, api melahap satu ruangan Depo Pertamina. Distribusi BBM ke sejumlah SPBU di Soloraya pun macet.
Peristiwa itu terjadi pukul 09.00 WIB. Seperti biasanya, seluruh karyawan Depo tengah melaksanakan rutinitas harian mereka. Tak disangka, api tiba-tiba muncul dari salah satu ruang administrasi di lantai II.
Dengan cepat api merambat dan membuat seluruh karyawan Depo berhamburan. “Semua panik. Kami langsung melapor ke ke petugas pemadam TBBM,” kisah salah seorang karyawan, Bayu Pradika, di lokasi kejadian.
Operator Head TBBM Boyolali, Soeprijantoro, langsung memerintahkan seluruh petugas bergerak cepat melakukan pemadaman. Mereka dengan sigap menyemprotkan air untuk memadamkan api yang membakar tangki timbun.
Langkah cepat dilakukan agar kebakaran tidak terus membesar dan merembet ke tangki timbun. “Beruntung tak lebih dari setengah jam, api bisa dijinakkan,” ungkap Aan, sapaan akrab Soeprijantoro itu.
Dalam insiden itu, tak ada korban jiwa. Hanya satu karyawan yang mengalami sesak napas lantaran terjebak di dalam kepulan asap.
“Dokumen-dokumen penting juga selamat. Selang satu jam setelah peristiwa ini terjadi, distribusi BBM dapat berjalan normal kembali,” kata dia.
Kejadian itu memang hanya simulasi operasi keadaan darurat (OKD) yang digelar tim TBBM Depo Pertamina Teras. Tapi, simulasi itu penting sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi kejadian yang tak terduga.
Simulasi melibatkan semua karyawan dan jajaran terkait seperti tim medis dan Polres Boyolali. “Simulasi ini merupakan kegiatan rutin. Minimal dalam setahun dilakukan simulasi. Ini mengacu pada prosedur standar operasional,” ujar dia.
Ia mengatakan latihan kesigapan itu berlaku bagi seluruh karyawan guna menghadapi situasi darurat. Apalagi, imbuhnya, Pertamina sudah mendapatkan stempel sebagai perusahaan pelat merah yang menjunjung tinggi keselamatan.
“Sistem manajemen pengamanan kami sudah masuk peringkat gold,” jelas dia.